Chris John, Sang Tiang Baja yang Patah

Jan Ekklesia
Sosiolog dan Pendiri GEMA Politik Indonesia
Konten dari Pengguna
13 September 2021 2:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jan Ekklesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Chris John, Sumber : AP/Theron Kirkman
zoom-in-whitePerbesar
Chris John, Sumber : AP/Theron Kirkman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seperti yang kita tahu, Chris John adalah salah seorang legenda tinju asal Banjarnegara dan besar di Semarang yang memiliki catatan rekor kelas bulu internasional pertama di Indonesia. Pertandingannya di ring seperti magnet yang membius siapa saja yang menonton. Saya ingat tahun 2005 ketika saya masih sangat kecil. Saat itu, Chris John bertanding melawan Derrick Gainer. Teman-teman di lingkungan saya pun banyak membicarakan Chris John dengan sumringah dan semangat. Dari situ saya mulai mengenal beliau.
ADVERTISEMENT
Ada satu fenomena bersejarah bagi Chris John dalam kehidupan tinjunya. Ya, fenomena kekalahan dan gagalnya. Mengapa? Sebab, sepanjang karirnya, Chris John berhasil mempertahankan gelar juara dunia sebanyak 18 kali dan menang KO sebanyak 22 kali. Namun, dirinya harus tunduk kalah saat melawan Simpiwe Vetyeka, petinju asal Afrika Selatan. Sang 'Dragon' mau tidak mau harus menyerahkan gelar WBA (World Boxing Association) yang telah dipertahankan itu.
Pukulan-pukulan dan kelincahan Vetyeka membuat Chris John tak berdaya. Pada ronde ke-6, Chris John lunglai tak berdaya di pertandingan sekaligus mengakhiri pertandingan. Menurut beberapa ahli, Chris John salah pilih lawan bertanding dan perlu mempertimbangkan umurnya yang cukup tua untuk bertanding lincah seperti dahulu kala. Chris John bak tiang baja yang telah berdiri lama, harus 'patah' dan berganti era. Chris John memutuskan untuk pensiun dari dunia tinju profesional.
ADVERTISEMENT
Walaupun demikian, Chris John tidak segan-segan untuk menularkan semangat olahraga kepada kaum muda. Bekerja cerdas, berlatih keras, disiplin, dan bermental baja merupakan kunci sukses meraih cita-cita dan mempertahankannya. Dirinya menjadi contoh bahwa mempertahankan prestasi adalah sesuatu yang berharga dan patut ditiru untuk kita
***
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"
"Kuis kumparan:"ATLET INDONESIA YANG JADI IDOLAMU”"