Seri Baik: Kebaikan yang Terpola

Jan Ekklesia
Sosiolog dan Pendiri GEMA Politik Indonesia
Konten dari Pengguna
26 September 2021 10:46 WIB
comment
20
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jan Ekklesia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pola, Sumber: freepik
zoom-in-whitePerbesar
Pola, Sumber: freepik
ADVERTISEMENT
Kebaikan merupakan sesuatu yang beragam, namun terpola. Maksudnya, kebaikan akan ada dimanapun dan kapanpun lewat cara-cara yang telah kita pahami. Orang yang baik, cenderung akan mengimpartasikan kebaikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dirinya tidak bersikap acuh terhadap situasi sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Kebaikan timbul dari pengertian, pengertian timbul dari sesuatu yang di lihat dan di dengar. Jika kita mendengar atau membaca sesuatu yang baik, maka kita mempunyai cara berfikir yang baik. Sebaliknya, ketika kita mendengar atau membaca sesuatu yang jahat, maka kita mempunyai cara berfikir yang jahat pula. Pengertian akan berubah menjadi keinginan atau hasrat. Hasrat akan berubah menjadi perbuatan. Perbuatan akan berubah menjadi kebiasaan jika dilakukan terus-menerus.
Itulah pola kebaikan. Kebaikan yang ada pada kita bukan sesuatu yang instan, tetapi melewati serangkaian pola-pola dan proses yang berat. Sejak kecil kita telah diberikan nilai-nilai dan norma serta di latih untuk mengerjakan kebaikan. Bahkan, kita menjadi aktor kebaikan itu sendiri. Mari, kita bersama punya kebiasaan untuk berbuat baik untuk diri sendiri dan orang lain.
ADVERTISEMENT
“Teruslah berbuat baik, karena kebaikan itu menular”