Konten dari Pengguna

Jenis-Jenis Parenting dalam Tumbuh Kembang Anak

Janessa Gabriela
Mahasiswa semester 3 jurusan Ilmu Komunikasi. Universitas Bina Nusantara
6 Januari 2022 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Janessa Gabriela tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
https://pixabay.com/vectors/lazy-son-student-home-mother-1458443/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/vectors/lazy-son-student-home-mother-1458443/
Apakah kalian sering melihat anak tantrum di mall-mall ketika dilarang membeli mainan oleh orang tuanya? Atau anak yang sering kali menggunakan bahasa yang tidak sopan dalam kesehariannya? Atau bisa juga anak yang bermain dengan gadget sepanjang hari? Nah, hal-hal ini dapat terjadi karena pilihan parenting yang digunakan orang tuanya kurang tepat.
ADVERTISEMENT
Parenting adalah pola asuh atau cara didik orang tua terhadap anak yang meliputi kebutuhan fisik seperti makan dan minum dan juga kebutuhan psikologis yaitu kasih sayang serta bersosialisasi dengan masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya.
Penting untuk kita ketahui cara didik apa yang akan kita gunakan pada anak. Karena sebagian besar masa kehidupan anak berada pada lingkungan keluarga. Maka dari itu kepribadian anak sangat dipengaruhi oleh cara didik orang tua dirumah.
Mungkin sering kita lihat sekarang bahwa banyak anak yang masih di bawah umur, namun cara bicara dan bahasa yang digunakan sangat tidak pantas. Tentunya hal seperti ini dapat terjadi karena kebebasan yang mereka miliki untuk menggunakan gadget dan internet. Dalam hal ini, seharusnya orang tua dapat memantau dan membatasi sebagaimana anak menggunakan internet.
ADVERTISEMENT
Gaya pengasuhan yang biasa digunakan dalam psikologi saat ini didasarkan pada karya psikolog Diana Baumrind, seorang psikolog perkembangan di Universitas of California di Berkeley, pada 1960 an. Maccoby dan Martin juga berkontribusi dengan menyempurnakan model pada 1980 an. Berikut adalah beberapa gaya pengasuhan Diana Baumrind:
Authoritarian Parenting
Gaya pengasuhan ini mencampurkan tingginya kontrol dengan rendahnya respon. Ciri utama yang dapat kita lihat dari jenis parenting satu ini adalah orang tua yang bertindak otoriter terhadap anaknya. Orang tua menekannya peraturan-peraturan yang harus dilaksanakan oleh anak. Sehingga anak yang tumbuh dengan parenting jenis ini, cenderung pasif karena mereka tidak diberi ruang untuk menyuarakan pendapat mereka.
Authoritative Parenting
Pengasuhan otoritatif adalah gaya pengasuhan yang ditandai dengan respon tinggi dan tuntutan yang tinggi. Orang tua yang berwibawa responsif terhadap kebutuhan emosional anak tetapi juga memiliki standar yang tinggi. Mereka menetapkan batas dan sangat konsisten dalam menegakkan batasan. Jenis pengasuhan ini umumnya menghasilkan hasil terbaik pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Permissive Parenting
Gaya pengasuhan ini memiliki sangat sedikit aturan dan harapan terhadap anak. Sering kali, orang tua mencintai dan mengekspresikan kepedulian terhadap anak-anak mereka, tetapi mereka tidak melihat anak-anak mereka sebagai dewasa atau cukup mampu untuk melaksanakan tugas atau tanggung jawab tertentu yang membutuhkan kontrol diri. Hal ini yang membuat anak menjadi manja dan tidak bersikap mandiri.
Neglectful Parenting
Gaya pengasuhan ini ditandai dengan respon yang rendah dan tuntutan yang juga rendah. Orang tua yang lalai ini tidak terlibat dalam kehidupan anak mereka. Mereka tidak memenuhi kebutuhan anak mereka, mau itu kebutuhan dasar maupun emosional. Mereka juga tidak menetapkan batasan atau mendisiplinkan anak-anak mereka. Orang tua yang tidak terlibat cenderung memiliki masalah kesehatan mental mereka sendiri, seperti depresi, dan alkoholisme. Gaya pengasuhan ini merupakan yang terburuk karena anak-anak yang dibesarkan dengan gaya pengasuhan ini cenderung lebih impulsif dan kurang kontrol diri, kurang berprestasi di sekolah, keterampilan regulasi emosional yang lebih sedikit, dan tidak memiliki keterampilan sosial.
ADVERTISEMENT
Dari jenis-jenis parenting diatas, dapat kita lihat bahwa cara didik orangtua kepada anak sangat penting untuk pertumbuhan, perkembangan karakter dan kesehatan mental anak. Menurut saya, mendisiplinkan anak itu memang penting tetapi tidak harus dilakukan dengan cara yang keras. Anak harus harus memiliki hubungan yang erat dengan orang tua sehingga mereka juga dapat percaya dan mengikuti sebagaimana orang tua mendidik mereka.
Terkadang, anak-anak yang kekurangan kasih sayang atau perhatian dari orang tua cenderung memiliki hubungan yang kurang harmonis dalam keluarga. Sedangkan, anak yang tumbuh dalam keluarga yang hangat, cenderung nyaman berada di dalam rumah dan dikelilingi oleh orang rumah.
Dalam kata lain dapat kita katakan bahwa karakter-karakter yang dimiliki oleh anak, merupakan buah dari didikan orang tua. Sebab dari itu, keberadaan orang tua dan pemilihan gaya asuh yang tepat merupakan hal penting dalam perkembangan karakter anak.
ADVERTISEMENT