Konsol Baru Atari Bisa Jadi Ancaman Buat Nintendo

Konten dari Pengguna
20 Juni 2017 14:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jangan Error tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Logo Atari. (Foto: Atari)
zoom-in-whitePerbesar
Logo Atari. (Foto: Atari)
ADVERTISEMENT
Hai, bosque para pecinta video game! Baru-baru ini, ada kabar mengejutkan dari produsen konsol legendaris yakni Atari, di mana doi dalam waktu dekat ini bakal ngerilis konsol barunya.
ADVERTISEMENT
Kenapa gue bilang mengejutkan? Karena Atari ini sebenarnya sudah dianggap mati loh, gaes. Sudah hampir 24 tahun gak ada gerak-gerik dan tanda-tanda sedikitpun kalo Atari bisa mengeluarkan lagi konsolnya. Artinya, produksi dan bisnis konsol Atari selama ini memang sudah dianggap mati, alias modar kalo kata orang Bekasi.
Sampai saat ini, Atari sendiri kalo menurut gue sih udah terlalu terpecah-pecah lini bisnisnya. Tubuh Atari ibarat pohon yang sudah dipotong kecil-kecil oleh perkembangan bisnis teknologi. Ibarat Sumanto sih, mungkin Atari itu kayak manusia yang lagi dimutilasi, terus dimakan sedikit-sedikit sampai habis.
Tapi, sang CEO menyatakan statement yang "berbahaya". "Kami kembali ke bisnis hardware," kata Fred Chesnais yang gue kutip dari Kompas Tekno ini.
ADVERTISEMENT
Berbahaya gimana sih?
Ya iyalah bahaya! Soalnya, zaman Atari itu salah satu merek konsol yang melegenda pada masanya. Sekitar tahun 70 sampai 80-an, anak-anak tajir zaman itu pasti punya konsol ini.
Pasalnya, pada zaman itu Atari adalah konsol yang sangat revolusioner. Di sekitar tahun 70-an, waktu itu para pecinta video game hanya bisa bermain game dengan menggunakan mesin arcade atau yang lebih kita kenal dengan mesin ding dong.
Tau sendiri kan mesin ding dong itu gedenya segede gaban. Udah gitu satu mesin cuma menyediakan satu judul permainan saja. Kebayang kalo kita pengen main beberapa game yang berbeda. Berapa banyak uang yang dikeluarkan untuk setiap judul yang kita mainkan di mesin ding dong.
ADVERTISEMENT
Inilah yang kemudian membuat Atari melejit. Atari punya konsep bagus kala itu. Mereka ingin membuat para pecinta game tidak perlu lagi keluar rumah mencari mesin ding dong untuk menyalurkan hobi mereka. Mereka (pencetus konsol Atari) ini berinisiatif untuk membawa game pada ding dong ini ke rumah masing-masing dengan konsol yang lebih kecil dan mudah digunakan.
Maka, lahirlah Atari 2600 dengan gamenya yang keren-keren (pada zamannya).
Jangan pernah bandingkan game-game Atari lawas ini dengan game zaman sekarang. Bagaikan langit dan jurang deh pokoknya. Tapi, tanpa game-game atari itu kalian gak akan menikmati game sehebat zaman sekarang.
Terus siapa yang paling terancam dengan munculnya konsol baru Atari ini? Nintendo sih menurut gue. Soalnya zaman dulu emang dua pabrikan ini cukup bersaing berebut pangsa pasar para pecinta video game. Dari buku yang pernah gue baca sih yang judulnya "Art of Atari" dikatakan begitu.
ADVERTISEMENT
Pada era 70 dan 80an zaman zamannya pop culture mulai mekar, konsol ini pun mendapat tempat dari para gamers. Dan mungkin, Atari masih menyimpan DNA terdahulunya pada konsol barunya nanti.
DNA apaan tuh?
DNA Atari menurut gue adalah di mana mereka memproduksi konsol game yang interaktif, tidak monoton dan bisa dimainkan secara multiplayer. Zaman sekarang pun konsol-konsol game juga punya sifat-sifat ini, tapi ada kebanyakan dari mereka itu monoton. Gamenya gitu gitu aja dan alur gamenya sangat mudah ditebak.
Kemungkinan besar nanti, Atari bakal merilis konsol yang cukup berbeda selayaknya Nintendo Switch, yang bakal mengubah tradisi dan kebiasaan pemain video game era milenial ini.
Gue sih berharap Atari bisa mengembangkan konsol di mana permainannya sifatnya mirip dengan Nintendo, yakni tidak begitu mementingkan grafis namun mengedepankan gameplay. Karena video game memang bukan hanya sekadar grafis.
ADVERTISEMENT