Coba pahami kami, jangan biarkan kami begitu asing.
Konten dari Pengguna
28 Maret 2022 14:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari FILANTROPIA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Begitu juga yang dirasakan oleh saudara kita di luar sana. Milyaran orang tidak bisa menentang takdirnya karena terlahir berbeda dari kebanyakan orang. Mereka adalah saudara-saudara kita dengan kemampuan istimewa, kita sebut mereka-penyandang tunanetra.
Mereka tidak punya kemampuan apa-apa, katamu. Mereka tidak berarti apa-apa, katamu. Mereka hanya manusia banyak kurangnya, katamu. Mereka asing, katamu. Tapi pernahkah kita tahu bagaimana mereka bertahan sejauh ini?
Kisah di atas memiliki kaitan yang kuat dengan sosok tunanetra, Bapak Sugianto (65 Tahun) bersama tunanetra lainnya untuk berani menunjukkan diri kepada dunia. Beliau bersama 65 tunanetra mulai menerima diri sendiri berkat ilmu agama yang dipelajari sampai saat ini.
Dibawah naungan Yayasan Tunanetra Muslim Klaten yang dibina langsung oleh Pak Joko Darmoko, puluhan tunanetra menggali ilmu agama sebagai kekuatan besar untuk melanjutkan hidup.
ADVERTISEMENT
Di tempat ini, mereka tidak hanya belajar mengaji Al-Qur’an Braille atau menghafalnya, melainkan dilatih untuk memiliki keterampilan pijat agar bisa hidup dari usahanya sendiri.
Bagi kita, mungkin pijat adalah pekerjaan yang biasa-biasa saja, namun bagi mereka yang terlahir seistimewa itu, pekerjaan ini adalah tonggak harapannya.
Selain itu, penghasilan mereka juga disisihkan dengan ikhlas untuk kegiatan-kegiatan keagamaan, pelatihan, dan lain-lain yang diadakan oleh Yayasannya. Tidak hanya itu, tempat pijat (unit usaha) yang mereka kembangkan masih tidak memiliki bangunan permanen, mereka masih menyewa salah satu rumah warga sekitar.
Ternyata mereka hebat, hebat bertahan dengan keterampilan dan kekuatan yang mereka punya, yang sering kita abaikan dan anggap remeh.
Bentuk nyata yang bisa kita lihat dari perjuangan mereka adalah suksesnya acara Silaturahmi Menyambut Bulan Suci Ramadhan yang diadakan pada 27 Maret 2022.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dibantu langsung oleh Yayasan Nasi Jum’at Indonesia (SIJUM) lewat program #KolaborasiBaik #WujudkanKebaikan dengan jumlah 100 porsi nasi gratis yang disalurkan untuk tunanetra, peserta silaturahmi, dan warga sekitar.
Kami yakin, banyak orang di luar sana baik tunanetra, tuna rungu, disabilitas, dan jutaan orang/anak istimewa lainnya yang ingin melanjutkan hidup, punya mimpi besar, dan bangga kepada dirinya sendiri.
Sukseskan campaign tersebut, untuk selamatkan masa depannya. Kebaikan yang kamu salurkan, sangat berarti untuk jutaan anak istimewa di luar sana.
Lapangkan hati, luaskan niat, yuk wujudkan kebaikan bersama ayobuatbaik.com . Kebaikanmu sedang ditunggu. Be kind, all your kindness will be back to you.
ADVERTISEMENT
Jika ada pertanyaan, silahkan hubungi ABBI .