Strategi Adaptasi dan Resiliensi Pelaku Usaha Pasar Mbrumbung di Masa Pandemi

Jannatul Ulya
Mahasiswa Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, IPB University
Konten dari Pengguna
3 September 2021 13:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jannatul Ulya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana pasar Mbrumbung 2 di malam hari. (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pasar Mbrumbung 2 di malam hari. (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rembang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki destinasi menarik dan unik, yaitu pasar Mbrumbung.
ADVERTISEMENT
Pasar Mbrumbung merupakan destinasi wisata kuliner unik di Kabupaten Rembang. Wisata ini terletak di Kelurahan Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Keunikannya terlihat dari suasana tempo doeloe yang ada di sana. Hal itu ditunjukkan dari makanan yang dijual, pakaian para penjual, lapak jualan, serta sistem pembayaran yang dijalankan.
Berdasarkan obeservasi lapang, di masa pandemi COVID-19 Pasar Mbrumbung membuka cabang menjadi Pasar Mbrumbung 1 dan Mbrumbung 2. Hal itu sesuai penjelasan Wakil Ketua Pasar Mbrumbung 2, Suyoto.
“Alasan didirikan Pasar Mbrumbung 2 adalah untuk memecah kerumunan, karena pandemi COVID-19, meningkatkan jumlah pedagang yang ikut berdagang di Pasar Mbrumbung Rembang," ungkapnya.
Selain itu, di tempat wisata ini pengunjung juga tidak usah khawatir karena seluruh harga makanan yang ditawarkan relatif murah .
ADVERTISEMENT
Kehadiran pandemi COVID-19 menjadi guncangan besar yang dirasakan oleh para pelaku usaha di Pasar Mbrumbung. Hal itu diperparah dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang.
Jika dirinci , kondisi Pasar Mbrumbung selama pandemi COVID-19 ini adalah tutup, buka, tutup. Penutupan terjadi di awal pandemi COVID-19. Lima bulan kemudian buka karena pandemi COVID-19 mulai reda. Setelah ada PPKM, Pasar Mbrumbung kembali ditutup.
Pembukaan Pasar Mbrumbung waktu itu tentu telah memenuhi prosedur yang ditetapkan karena lokasi wisata Pasar Mbrumbung sudah mendapat izin dari dinas terkait. Informasi tersebut, didapatkan berdasarkan hasil wawancara bersama Sekretaris Desa Banggi, pengelola Pasar Mbrumbung 1, dan pengelola Pasar Mbrumbung 2.
Wawancara dengan Sekretaris Desa Banggi. (Foto: Dok. Pribadi)
Dalam menghadapi kerentanan yaitu penutupan pasar, pelaku usaha di Pasar Mbrumbung tentu tidak hanya tinggal diam. Mereka melakukan berbagai usaha adaptif agar tetap resiliens atau bertahan.
ADVERTISEMENT
Bentuk strategi adaptasi yang dijalankan oleh para pelaku usaha di Pasar Mbrumbung diantaranya melakukan pekerjaan lain seperti menjadi buruh pabrik, membantu menggarap lahan milik orang lain, berjualan di tempat lain. Hal itu tentu dilakukan untuk menjaga pendapatan dan kebutuhan mereka agar tetap tercukupi.
Selain para pelaku usaha yang menjalankan strategi adaptasi, pihak pengelola juga menjalankan strategi adaptasi yaitu dengan cara membuka cabang pasar menjadi Pasar Mbrumbung 1 dan Mbrumbung 2 agar tidak terjadi kerumunan yang hebat.
Selain hal itu, rasa kekeluargaan yang ada di komunitas pelaku usaha Pasar Mbrumbung juga sangat erat sehingga mereka mampu tetap eksis meski guncangan pandemi ini sungguh luar biasa.
Artikel ditulis oleh : Taufikur Rohman, Jannatul Ulya, Sofi Lafi Illiyin
ADVERTISEMENT