Kantor Baru Bupati Trenggalek Disulap Jadi Ruang Kendali Smart Center

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2019 19:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melihat pengerjaan pusat kendali Smart Center yang menggunakan ruang kerja barunya
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin melihat pengerjaan pusat kendali Smart Center yang menggunakan ruang kerja barunya
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengorbankan kantor barunya untuk difungsikan sebagai pusat data dan ruang kendali Smart Center. Kantor baru itu berada di Komplek Pendopo Manggala Praja Nugraha.
ADVERTISEMENT
Bupati Nur Arifin menyebut, Smart Center membutuhkan ruang pusat data dan kendali. Kebutuhan pusat data dan ruang kendali untuk Smart Center mutlak diperlukan dibandingkan ruang kerja baru. Sebab, Smart Center berkaitan dengan kebutuhan masyarakat luas.
Nantinya, segala data yang dibutuhkan masyarakat seperti kependudukan, antropologi, pendidikan, kesehatan, pariwisata hingga kemiskinan, akan dipusatkan di Smart Center tersebut.
"Kalau menurut saya, saya tidak perlu kantor yang nyaman dan saya bisa nyaman bila pelayanan publik itu angkanya baik," ujar Bupati Nur Arifin, Senin (14/10/2019)
Smart Center ini diharapkan bisa memberikan rekomendasi untuk keputusan bupati. Semua data tersedia untuk memutuskan sebuah kebijakan baru. Data tersebut akan terus diupdate oleh petugas setiap harinya. Beberapa aplikasi yang bisa diakses oleh masyarakat juga tengah dipersiapkan untuk mendukung Smart Center ini.
ADVERTISEMENT
"Ini harus segera dilaunching, tidak boleh lebih dari tahun ini karena anggarannya sekarang," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Trenggalek Edif Hayunan Siswanto menambahkan, nantinya semua organisasi perangkat daerah (OPD), akan mempunyai data yang bisa diakses semua masyarakat.
Saat ini jumlah data yang sudah masuk mencapai 60 persen. Sedangkan data yang belum masuk, rata-rata bersifat offline sehingga memerlukan waktu untuk proses peralihan.
"Yang jelas kita punya Dashboard Smart Center. Semua OPD yang mempunyai data yang bisa diakses oleh masyarakat, nantinya kita berikan fitur di dashboard ini," tambahnya.