Satu Keluarga Korban Kerusuhan Wamena 'Mendarat' di Trenggalek

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
7 Oktober 2019 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Satu keluarga asal Trenggalek korban kerusuhan Wamena, Papua saat dijemput sejumlah pejabat Pemkab Trenggalek di Bandara Juanda
zoom-in-whitePerbesar
Satu keluarga asal Trenggalek korban kerusuhan Wamena, Papua saat dijemput sejumlah pejabat Pemkab Trenggalek di Bandara Juanda
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek memulangkan lima warganya yang berada di Wamena, Papua, pascakerusuhan. Mereka dijemput sejumlah pejabat pada Senin (7/10/2019) dinihari di Bandara Juanda.
ADVERTISEMENT
Satu keluarga itu terdiri dari lima orang yaitu Rukhani (45), Muslimah (39), Salman Alfarisi (8), M. Syaiful Yusuf (6) dan Adinda Sakina Lina (2). Mereka langsung diantar ke rumahnya di Desa Sumber, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek.
Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda Trenggalek Triadi Admono menuturkan, selama di Wamena, keluarga ini mempunyai usaha bengkel. Pemulangan ini merupakan bentuk komitmen pemkab untuk ikut membantu warga Trenggalek yang berada di Wamena.
"Pemkab membelikan tiket pesawat bagi mereka yang ingin pulang ke Trenggalek. Jadi semuanya ditanggung pemkab," ujar Triadi, Senin (7/10/2019).
Dari penjemputan itu terungkap bahwa Rukhani mengalami luka akibat benda tajam di kepala dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Jayapura akibat kerusuhan Wamena. Meski sampai di kampung halaman, Rukhani masih memerlukan perawatan lanjutan, sehingga tim dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial akan melakukan pemeriksaan dan trauma healing untuk keluarga ini.
ADVERTISEMENT
Selain penanganan kesehatan, Pemkab Trenggalek juga memfasilitasi pendidikan anak-anak Rukhani agar tidak ketinggalan pelajaran bila nanti kembali ke Wamena atau menetap di Trenggalek.
"Total ada 69 warga Trenggalek yang meminta untuk dipulangkan," terang Triadi.
Menurutnya, dari jumlah itu, 22 di antaranya telah mendapatkan tiket pulang ke Trenggalek, dengan jadwal penerbangan berbeda. Mereka akan bergiliran pulang hingga 3 Oktober 2019.
"Untuk lainnya masih kita upayakan tiketnya dan ini semua pemkab yang menanggung," tegasnya.