3 Terduga Teroris Blitar Diduga Terafiliasi Penyerang Polsek Wonokromo

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
27 Agustus 2019 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rumah S, di Kelurahan Beru, Wlingi, Kabupaten Blitar.
zoom-in-whitePerbesar
Rumah S, di Kelurahan Beru, Wlingi, Kabupaten Blitar.
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Tiga warga Blitar yang ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror disebut berkaitan dengan pelaku penyerangan Markas Kepolisian Sektor Wonokromo. Ketiganya yang berinisial JPS, KJW, dan S, kini sedang berada di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk diperiksa intensif.
ADVERTISEMENT
Ketiganya disebut masih berkaitan dengan pelaku penyerangan Mapolsek Wonokromo bergerak sendiri (lone wolf). "Ini sel dari (pelaku penyerangan Polsek) Wonokromo itu. Ada kaitannya meskipun itu 'lone wolf' ya. Tapi kan dikhawatirkan muncul lagi. Makanya menjelang situasi perpolitikan diamankan dulu," kata Kepala Kepolisian Resor Blitar, AKBP Anissullah M. Ridha, Selasa (27/8/2019).
Sebelumnya, pada Sabtu (24/8) Densus 88 Anti Teror menangkap ketiganya di waktu yang berbeda. JPS dan KJW ditangkap di Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar. Sementara, S ditangkap di Kelurahan Beru, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar. Ketiganya ditangkap dalam waktu yang berbeda. KJW ditangkap pada pukul 15.42 WIB, JPS pada pukul 20.30 WIB. Sementara, S ditangkap pada pukul 18.30 WIB.
Anis membenarkan jika dalam penggeledahan di rumah JPS, KJW dan S, ada sejumlah senjata tajam seperti pisau, busur dan anak panah, ruyung double stick serta beberapa dus buku jihad yang diamankan petugas.
ADVERTISEMENT
"Yang sementara kemarin ya buku (jihad) itu. Barang bukti menonjol lainnya tidak ada," ungkap Anis.
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara yang telah dilakukan, belum ada rencana penyerangan ataupun teror yang akan dilakukan di Blitar oleh ketiganya.
"Itu hanya sel dari Wonokromo. Belum ditemukan adanya rencana dari sel-sel itu untuk melakukan teror (di Blitar)," imbuhnya.