Bea Cukai Blitar Sita Rokok Ilegal Senilai Rp 98 Juta

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
27 Februari 2019 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bea Cukai Blitar menyita rokok ilegal
zoom-in-whitePerbesar
Bea Cukai Blitar menyita rokok ilegal
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Sebanyak 137.284 batang rokok ilegal senilai Rp 98 juta disita personel Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Blitar.
ADVERTISEMENT
Rokok yang disita petugas berasal dari hasil operasi pasar yang dilakukan di sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar. Sebagian besar batang rokok yang disita petugas adalah rokok polos atau tanpa dilekati pita cukai.
"Ada beberapa wilayah yang kami sasar. Yakni di Kanigoro, Selopuro, Kademangan, dan Bakung," ujar Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan KPPBC Tipe Madya Pabean C Blitar, Hendro Trisulo, Rabu (27/2).
Awalnya, petugas melakukan razia di wilayah Kademangan, Selopuro, dan Kanigoro pada periode 21-23 Februari 2019. Setidaknya ada 66.916 batang rokok ilegal yang nilainya mencapai Rp 47,8 juta dengan total kerugian negara sekitar Rp 24,7 juta.
Operasi serupa kembali dilakukan Kantor Bea Cukai pada 25 Februari 2019. Hasilnya, 70.368 batang rokok ilegal dengan nilai sekitar Rp 50,3 juta disita petugas dengan kerugian negara mencapai Rp 26 juta.
ADVERTISEMENT
Hendro menambahkan, wilayah Blitar menjadi daerah dengan potensi penyebaran rokok ilegal paling tinggi bila dibandingkan wilayah lain. Sebab, para produsen rata-rata memilih daerah pinggiran yang jarang dijangkau petugas.
Perlu diketahui, pada 2018 lalu, KPPBC Tipe Madya Pabean C Blitar menyita sekitar 3,9 juta batang rokok ilegal. Petugas juga menyita 254 botol cairan rokok elektrik (vape) dan 7.476 botol minuman keras dengan kadar alkohol di atas 5 persen tanpa pita cukai.
Total nilai kerugian negara dari penyitaan sejumlah barang itu mencapai Rp 1,45 miliar. Ia berjanji, pemberantasan rokok ilegal akan diupayakan hingga ke tingkat produsen.
"Rata-rata produsen memilih daerah pinggiran. Dan hampir semua rokok (ilegal) ini kami sita dari para pedagang dan kios. Kami akan berupaya menelusuri sampai produsen," katanya.
ADVERTISEMENT