CFD di Surabaya Ditiadakan Sementara untuk Mencegah Virus Corona

Konten Media Partner
13 Maret 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Car Free Day (CFD) Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Car Free Day (CFD) Surabaya
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Virus Corona atau Covid-19 belum ditemukan di Surabaya. Meski begitu, pemerintah kota (pemkot) tetap berupaya mencegah penyebaran virus itu.
ADVERTISEMENT
Salah satunya upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya yaitu meniadakan sementara kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD). CFD yang biasa berlangsung pada Minggu pagi itu ditiadakan sementara di semua titik Kota Pahlawan.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya, Ikhsan mengatakan, keputusan peniadaan CFD diambil setelah melalui rapat koordinasi yang diselenggarakan Jumat (13/3/2020).
Rapat tersebut melibatkan berbagai unsur yaitu Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging RSU dr. Soetomo, dinas-dinas terkait, Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, TNI hingga para camat.
"Ini merupakan bagian dari kita dalam upaya menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat," terang Ikhsan saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (13/3/2020).
Ikhsan menambahkan, tim dokter yang menangani Virus Corona di Surabaya juga merekomendasikan agar meminimalisir kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa, salah satunya yaitu CFD. Koordinasi terus dilakukan hingga CFD ini dinyatakan aman.
Pemkot memutuskan meniadakan sementara CFD di semua titik di Surabaya
"Kita juga lakukan evaluasi terus, mana yang kegiatan ditunda dan mana yang tetap dilaksanakan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi menyebut, CFD ditiadakan sementara untuk melindungi warga Surabaya dan mencegah penularan Virus Corona.
"Ini untuk meminimalisir terkait penyakit Covid-19. Makanya untuk sementara waktu CFD ditiadakan sampai nanti tim dokter menyatakan aman baru dilaksanakan lagi di semua titik," tambah Agus.
Menurutnya, peniadaan CFD sementara ini bukan untuk yang pertama kali. Sebab beberapa waktu lalu, ketika terjadi peristiwa bom dan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Pemkot Surabaya juga mengambil keputusan yang sama.
"Kita beberapa kali meniadakan CFD dan tidak ada masalah. Karena ini demi keamanan dan kesehatan masyarakat Surabaya. Sampai nanti ada kajian lagi yang menyatakan aman," terangnya.
Peniadaan sementara CFD ini dilakukan di semua titik Kota Surabaya. Di antaranya, Jalan Raya Darmo (Taman Bungkul), Jalan Tunjungan, Jalan Jemur Andayani, Jalan Kembang Jepun dan Jalan Raya Kupang Indah.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengimbau agar masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada. Salah satunya yaitu menghindari atau meminimalisir kerumunan massa.
Ia melanjutkan, menjaga kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun adalah cara yang terpenting dalam mencegah penularan Virus Corona. Selain itu, ketika mengalami batuk diharapkan menutup menggunakan tisu atau sapu tangan.
"Hindari menutup dengan menggunakan tangan, tapi yang terpenting adalah tetap menjaga stamina tubuh, istirahat yang cukup dan menghindari stres," ulasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging dan Re-Emerging RSU dr Soetomo Surabaya, dr. Soedarsono menjelaskan, penularan Virus Corona bisa terjadi secara tidak langsung maupun langsung. Contohnya secara tidak langsung yaitu ketika seseorang berbicara, maka secara tidak sengaja ia bisa mengeluarkan percikan air liur yang kemudian jatuh ke tempat sekitar.
ADVERTISEMENT
"Dari air liur yang jatuh tersebut secara tidak sengaja kemudian bisa terpegang oleh orang di sekitar dan orang itu tanpa cuci tangan setelah menyentuhnya," ujar Soedarsono.
Sedangkan penularan langsung bisa saja terjadi ketika seseorang berbicara dengan jarak dekat dan percikan air liurnya kemudian mengenai orang di sekitarnya.
"Tak perlu panik, jaga kesehatan. Sejauh ini Surabaya negatif atau tidak ditemukan (Virus Corona)," katanya.