Coblos Ulang di Surabaya, Pasangan Jokowi-Ma'ruf Tetap Unggul

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
27 April 2019 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana coblos ulang di TPS 28 Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Suasana coblos ulang di TPS 28 Surabaya
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Coblos ulang atau pemungutan suara ulang (PSU) untuk pemilihan presiden digelar di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 28 Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gununganyar, Surabaya, Sabtu (27/4).
ADVERTISEMENT
Meski jumlah pemilih berkurang dari 17 April lalu, pasangan calon (paslon) nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli suara saingannya Prabowo-Sandi.
Data yang di dapat jatimnow.com, dari 269 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 9 Daftar Pemilih Khusus (DPK) di TPS, yang mengikuti PSU turun menjadi 178 orang dibanding pencoblosan pada 17 April 2019 dengan 215 pemilih.
Dalam PSU di TPS ini, Jokowi-Ma'ruf mendapat 114 suara, sedangkan Prabowo-Sandiaga mendapatkan 62 suara. "Paslon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf mendapatkan sebanyak 114 suara, paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi mendapatkan sebanyak 62 suara. Sedangkan suara yang tidak sah ada dua," kata salah satu petugas KPPS TPS 28 saat mengumumkan hasil akhir perhitungan.
Salah satu peserta perempuan yang melakukan pelatihan tata cara pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di GOR Bulungan, Jakarta, Sabtu (6/4). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, KPPS Rungkut Menanggal, Syamsul Anam, menuturkan jumlah pemilih di PSU ini hanya sebesar 64 persen. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pemilih sebelumnya yang mencapai 215 orang atau sekitar 77 persen.
ADVERTISEMENT
"Kalau dibandingkan tingkat kehadiran kemarin 215 orang berarti sekitar 77 persen. Saat ini sebanyak 178 orang, 60 persen sedikit," ujar Anam.
Berdasarkan pantauan di lokasi, panitia melakukan kroscek absensi mencocokkan dengan surat suara, kemudian dilanjutkan perhitungan suara pemilihan presiden.
"Kita melakukan kroscek absensi dengan surat suara yang pas menunggu teman-teman ishoma. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung suara presiden dulu baru DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi," jelasnya.