Diduga Injak Limbah B3, Bocah di Mojokerto Alami Luka Bakar

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
19 Juli 2019 17:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Diduga Injak Limbah B3, Bocah di Mojokerto Alami Luka Bakar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
jatimnow.com - Seorang anak mengalami luka bakar akibat menginjak limbah yang diduga mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) di area persawahan Dusun Kedung Bulus, Desa Watesprojo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
ADVERTISEMENT
Anak tersebut bernama Nizam Dwi Pramana (8), yang tinggal di sekitar limbah tersebut. Anak kedua dari pasangan suami-istri Achmad Chariri dan Mistikana itu kini dirawat di Ruang Lavender, RSUD R.A. Basoeni, yang terletak di Kecamatan Gedeg.
Kakak Nizam, Firdausi Rahmawati (13), mengatakan adiknya mengalami luka bakar di kaki dan tangan setelah menginjak limbah tersebut.
"Sekitar tiga minggu lalu, adik saya dan temannya main di persawahan, lalu menginjak limbah," kata Rahmawati, Jumat (19/7/2019).
Ia menceritakan, awalnya Nizam dan temannya bersepeda di lokasi pembuangan yang diduga limbah B3 tersebut. Saat adiknya ingin mengambil bekas botol air, tiba-tiba kakinya terperosok.
"Kaki adik terperosok ke limbah itu. Kaki adik melepuh dan mengalami luka bakar, lalu warga menolong dan dibawa ke Puskesmas Keboan, Jombang. Di sana adik dirawat tiga hari, tapi karena BPJS tidak aktif, maka harus mengaktifkan dulu," lanjut Rahmawati.
ADVERTISEMENT
Setelah BPJS aktif, Nizam dirujuk ke RSUD R.A. Basoeni pada Rabu (17/7/2019) dan sehari kemudian, Kamis (18/7/2019), ia dioperasi.
"Limbah itu berbentuk abu, warnanya abu-abu. Enggak tahu siapa yang buang, sekitar lima minggu lalu sudah ada di situ. Kalau yang hitam itu tidak panas, yang abu itu panas," beber Rahmawati saat diwawancarai di lokasi pembuangan yang diduga limbah B3 tersebut.
Sementara nenek korban, Suparmi, membenarkan bahwa cucunya itu pamit untuk main sepeda bersama temannya setelah pulang mengaji.
"Nizam baru pulang mengaji, lalu dijemput Rifki (teman korban) dan diajak bermain. Saya sempat melarang karena hampir magrib, tapi kata Nizam cuma sebentar," ujarnya.