Guru SMA Positif Corona di Banyuwangi Meninggal, Sekolah Ditutup Sementara

Konten Media Partner
15 Oktober 2020 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru SMA Positif Corona di Banyuwangi Meninggal, Sekolah Ditutup Sementara
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Seorang guru SMA Negeri Pesanggaran, Banyuwangi meninggal dunia terkonfirmasi COVID-19, Sabtu (10/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Meninggalnya guru yang berasal dari Kecamatan Siliragung itu mengakibatkan SMAN Pesanggaran tutup sementara atau lockdown.
Kini guru yang masuk ke sekolah untuk memberikan pengajaran kepada siswanya secara online atau daring diliburkan selama 10 hari.
Kepala SMAN Pesanggaran, Selamet Riyadi, mengatakan semua kegiatan sekolah langsung ditiadakan. Untuk guru lainnya telah dilakukan rapid test massal.
"Seluruh guru dan staf dirapid test, ada sekitar 60 dan hasilnya non reaktif semua," katanya, Kamis (15/10/2020).
Untuk sekolah telah dilakukan sterilisasi. Setiap dua hari sekali dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Seluruh gedung dan isi ruangan kita sterilkan dengan disemprot disinfektan," ujar dia.
Ia menjelaskan, almarhum dikenal memiliki mobilitas yang tinggi. Almarhum juga dikenal baik dan sangat ramah kepada semua orang.
ADVERTISEMENT
"Almarhum, sebagai waka kesiswaan sehingga mudah berinteraksi kepada semua siswa termasuk warga. Tidak ada yang tahu, almarhum terkonfirmasi dari mana," jelasnya.
Saat meninggal, guru itu tengah menjalani perawatan di RSUD Genteng. Almarhum dimakamkan petugas dari RSUD Genteng sesuai standar protokol kesehatan COVID-19 di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Kesilir.
"Pasien meninggal itu hasil swab positif COVID-19," ujar humas RSUD Genteng, dr Sugiyo Sastro.
Menurut Sugiyo, pasien ini masuk ke RSUD Genteng pada Rabu (7/10) lalu. Pasien mengalami gejala-gejala COVID-19 seperti sesak napas, demam, dan pilek.
"Saat dibawa ke rumah sakit kondisinya juga agak lemas," katanya.
Reporter: Rony Subhan