Hari Disabilitas Internasional, Ini Harapan Bupati Nur Arifin

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
5 Desember 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Hari Disabilitas Internasional, Ini Harapan Bupati Nur Arifin

Hari Disabilitas Internasional, Ini Harapan Bupati Nur Arifin
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Airifin menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional yang digelar di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Selasa (3/12/2019).
ADVERTISEMENT
Peringatan ini juga dihadiri oleh Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak dan Dandim 0806 Trenggalek, Letkol Inv. Dodik Novianto.
Ratusan penyandang disabilitas tampak semangat saat mengikuti perlombaan yang diselenggarakan dalam peringatan ini.
Bupati Nur Arifin mengajak masyarakat untuk tidak memandang para penyandang disabilitas dengan sebelah mata.
Menurutnya para penyandang disabilitas mempunyai keistimewaan tersendiri, yang tidak dimiliki oleh semua orang.
"Mungkin sebagian orang melihat disabilitas ini terlahir tidak sempurna, namun saya tidak sepakat akan hal tersebut. Kita yang katanya sempurna secara fisik kadang justru tidak sempurna karena menurut saya seseorang lahir di dunia tidak ada yang sia-sia," ujarnya.
Ia juga menyinggung upaya pemerintah yang mencoba mendorong partisipasi perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan dalam pembangunan melalui Musrena Keren.
ADVERTISEMENT
Mendirikan Rumah Perempuan yang didalamnya ada Sepeda Keren (Sekolah Perempuan, Disabilitas, Anak dan Kelompok Rentan), menjadi salah satu program yang diunggulkan. Sepeda Keren sendiri bertujuan untuk melatih mereka agar berdaya dalam perekonomian.
"Pada perinsipnya semua bisa berperan dalam perekonomian," ujarnya.
Dirinya juga mengapresiasi semangat warga masyarakat Trenggalek, utamanya beberapa aktivis yang tidak kenal lelah memperjuangkan para penyandang disabilitas.
"Ada rumah disabilitas yang ingin mendekatkan penyandang ini dengan sentra industri. Pertuni dan Dinas Sosial yang mewadahi para penyandang tuna netra untuk dibekali dengan ketrampilan memijat dan masih banyak yang lainnya," pungkasnya.