Ingin Cicipi Pukis Arab saat Buka Puasa di Surabaya? Ini Tempatnya
Konten dari Pengguna
8 Mei 2019 12:22 WIB
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, karena hanya di sanalah Pukis Arab dapat dijumpai pada Bulan Ramadan. Sesuai dengan namanya, Pukis Arab ini memang dibuat oleh orang-orang yang beretnis Arab dan tinggal di sekitar Makam Sunan Ampel. Namun nama Pukis Arab itu merupakan sebutan dari warga lokal untuk mempermudah penyebutannya.
Dari bentuknya, Pukis Arab ini tidak berbeda dengan pukis pada umumnya. Namun hanya ukuran dan bentuknya saja yang membedakan. Sebab adonan pukis ini juga sama, yaitu berbahan dasar tepung terigu, telur ayam dan santan dengan rasa perpaduan antara roti kukus dan apem.
Pukis Arab memiliki bentuk lebih menyerupai jamur dengan warna oranye kecoklatan dan sedikit gosong. Pukis ini berukuran cukup besar, sekepalan tangan pria dewasa.
ADVERTISEMENT
Sarifah, salah satu pedagang Pukis Arab mengaku selama Bulan Suci Ramadan, ia menjajakan Pukis Arab yang dibuatnya di Jalan Kyai Haji Mas Mansyur mulai pukul 15.00-17.00 Wib.
"Pukis Arab ini biasanya saya jual dengan harga Rp 8 ribu per bijinya. Sekitar 100-200 biji bisa habis hanya dalam waktu satu jam," ungkap Sarifa, Selasa (7/5/2019).
Sarifa mengaku selama bulan ramadan, penjualan Pukis Arab miliknya mengalami kenaikan omzet hingga dua kali lipat dibanding hari biasa.
"Kalau puasaan begini Pukis Arab yang paling dicari pembeli. Tapi untuk menu takjil, saya juga jual kue lumpur, ote-ote, martabak dan samosa," tambahnya.
Sementara Emi Sumiati, pelanggan setia Pukis Arab mengaku sering membeli Pukis Arab untuk takjil keluarganya di rumah. Karena selain mengenyangkan, kue ini juga tahan lama.
ADVERTISEMENT
"Saya paling sering beli Pukis Arabnya itu, karena selain mengenyangkan harganya juga standar. Tapi biar tidak bosan saya juga beli martabak," ujar Emi.