Jari Tangan Gadis 'Kanibal' asal Kediri akan Diamputasi

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
7 Mei 2019 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menjenguk Fitriana, gadis kanibal asal Kediri di RSJ Menur, Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menjenguk Fitriana, gadis kanibal asal Kediri di RSJ Menur, Surabaya
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Widji Fitriani (28), warga Dusun Tambak, Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri telah menjalani perawatan setelah dirujuk di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Surabaya. Bagaimana kabar terbaru gadis kanibal ini?
ADVERTISEMENT
Kondisi Fitriani yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia dan memakan organ tangannya sendiri. Kondisinya ini mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dengan menjenguk Fitriani ke RSJ Menur, Selasa (7/5/2019).
Didampingi Direktur RSJ Menur dr. Herlin Ferliana dan Kepala Dinas Sosial Jatim Sukesi, Gubernur Khofifah melihat kondisi Fitriani saat dirawat di Ruang Geriatri dan Organik.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa Fitriani perlu diberikan pendampingan (after care) serta perawatan berkelanjutan. After care sangat dibutuhkan Fitriani setelah melakukan perawatan secara intensif. Sebab ia membutuhkan penanganan berkelanjutan baik pada saat mengonsumsi obat hingga menjaga psikologisnya.
"Saya sampaikan terpenting adalah after care. Harus dipantau pemberian obat, tidak boleh telat, harus bisa dipastikan bahwa ada yang memberi pendampingan. Kami ingin memastikan ada yang memantau apakah obat itu dikonsumsi atau tidak," ungkap Gubernur Khofifah.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut peran Pusksesmas, Polindes hingga Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sangat dibutuhkan untuk mengawal dan memberikan pendampingan kepada Fitriani ketika sudah kembali kepada keluarga.
Setelah bertemu Fitriani, Gubernur Khofifah menyimpulkan bahwa Fitriani sangat ingin pulang karena sudah rindu dengan neneknya. Selama dirawat kurang lebih 15 hari, Khofifah melihat bahwa terdapat kemajuan yang signifikan dari perawatan di RSJ Menur.
Sementara, Direktur RSJ Menur dr. Herlin Ferliana menjelaskan, kondisi Fitriani saat ini terus membaik setelah diberi perawatan selama 15 hari. Jika dilihat dari kondisi fisiknya, sudah sangat berbeda dan menunjukkan hasil yang positif. Kondisi itu berbeda jika dilihat pada saat awal masuk di RSJ Menur, yang terlihat kurang darah atau anemia.
"Dari tingkat kejiwaan, juga bisa dipastikan sudah membaik. Bahkan dia bisa berinteraksi dan diajak berbicara. Sementara untuk lukanya juga sudah berangsur membaik," ungkap Herlin.
ADVERTISEMENT
Jika memungkinkan, lanjutnya, dapat dilakukan amputasi pada jari-jari tangannya yang menonjol asalkan mendapat persetujuan dari tim dokter.
"Alhamdulillah, sejauh ini dilihat dari jiwa, badan dan luka sudah mulai membaik. Direncanakan jika kejiwaan, tubuh badan dan luka yang ada stabil minggu depan akan dilakukan tindakan berikutnya yakni mengamputasi tulang jari jemari yang menonjol. Asal kondisi tubuh dan kejiwaan stabil," tandasnya.