Kabakorwil III Jatim Terima Pataka Destana Tsunami

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
16 Juli 2019 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penyerahan Pataka di Malang
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan Pataka di Malang
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan III Provinsi Jatim di Malang, Benny Sampir Wanto menerima Pataka Destana Tsunami Regional Jawa Timur 2019 dari Kabakorwil V Jatim di Lumajang, R. Tjahjo Widodo, Selasa (16/7/2019).
ADVERTISEMENT
Penyerahan Pataka tersebut dilaksanakan di perbatasan Desa Sidorengggo, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang. Hadir dalam kegiatan ini Mayjen TNI (Purn) Prof Dr Syamsul Maarif, guru Besar UNHAN yang sekaligus sebagai inisiator Ikatan Ahli Bencana Indonesia.
"Serah terima pataka ini sebagai penanda usai dan mulai masuknya kegiatan penguatan desa tangguh bencana dari sebuah wilayah ke wilayah lainnya," ujar Benny Sampir Wanto.
Untuk penguatan ketangguhan terhadap bencana di wilayah pesisir selatan Jatim di wilayah Bakorwil III, dimulai tanggal 16 - 19 Juli meliputi 34 desa, yaitu Kabupaten Malang 19 desa dan Kabupaten Blitar 15 desa.
Terkait materi penguatan ketangguhan bencana, Kabakorwil III Jatim menambahkan beragam kegiatan dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
ADVERTISEMENT
Antara lain sosialisasi dan penguatan aparatur desa, inventarisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana, penanaman vegetasi, serta penyelenggaraan panggung pertunjukkan dan api unggun kesiapsiagaan masyarakat.
Kegiatan penguatan ketangguhan bencana di wilayah pesisir selatan Jatim, Kepala BPBD Jatim, Subhan Wahyudiono mengatakan digelar tanggal 12-22 Juli, diawali dari Banyuwangi dan berakhir di Pacitan.
Kegiatan ini sendiri, lanjutnya, dilakukan di 25 kabupaten di 5 provinsi di Pulau Jawa terdiri Jatim, Jateng, Jabar, DIY, dan Banten.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menginformasikan potensi ancaman tsunami, mengidentifikasi awal ketangguhan desa rawan tsunami, dan mensosialisikan desa tangguh bencana tsunami pada masyarakat dan aparat di desa, kelurahan, kecamatan, serta kabupaten.
"Sebanyak 200 orang Tim Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Pusat hadir di setiap kabupaten yang dikunjungi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tim beranggotakan para pemangku kepentingan, seperti BNPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Dalam Neferi, Kementerian Desa, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Sosial.