Kasus COVID-19 Naik, IGD RSUD di Bangkalan Lockdown

Konten Media Partner
6 Juni 2021 8:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasus COVID-19 Naik, IGD RSUD di Bangkalan Lockdown
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Foto pengumuman yang tercantum di pintu kaca Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu, Bangkalan, Jatim, menjadi viral di WhatsApp (WA).
ADVERTISEMENT
Pengumuman tersebut bertuliskan mohon maaf mulai hari ini Sabtu (5/6) IGD tutup sampai dengan 8 Juni 2021.
Selain itu juga terdapat surat edaran berkop Pemerintah Kabupaten Bangkalan Dinas Kesehatan UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu.
Surat bernomor: 445/3340/433.102. 1/2021 itu, tertanggal 5 Juni 2021 itu ditujukan kepada Bupati Bangkalan terkait perihal permohonan lockdown ruang IGD.
Surat tersebut bertuliskan 'Memperhatikan situasi dan kondisi perkembangan kasus penyebaran penularan virus COVID-19 yang ada di Kabupaten Bangkalan khususnya di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, dalam beberapa hari ini mengalami peningkatan kasus yang signifikan serta adanya Tenaga Kesehatan di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan yang terkonfirmasi serta meninggal dunia.
Maka kami mohon kepada Bapak Bupati Bangkalan berkenan untuk memberikan izin menutup sementara pelayanan di IGD sejak hari ini sampai 3 (tiga) hari ke depan yaitu hari Sabtu sampai dengan Selasa Tanggal 5-8 Juni 2021 (situasional) guna melindungi tenaga kesehatan di UOBK RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan.
ADVERTISEMENT
Demikian permohonan ini kami buat atas perkenannya Bapak Bupati disampaikan terima kasih'.
Pengumuman dan surat itu dibenarkan Wakil Direktur Pelayan Medik RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, dr Farhat Suryaningrat. Menurutnya pengumuman dan surat tersebut terkait meningkatnya jumlah kasus dan adanya beberapa tenaga medis rumah sakit tersebut yang terpapar COVID-19 hingga ada yang meninggal dunia.
"Iya, pertama karena jumlah kasus meningkat jadi kita sudah melakukan penambahan bed atau tempat tidur. Kedua ada beberapa nakes yang terpapar kemudian yang meninggal," ujar dr Farhat Suryaningrat saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/6/2021) malam.
Namun terkait jumlah nakes yang terkonfirmasi dan yang meninggal akibat terpapar COVID-19, pihaknya belum bisa memastikan.
"Nakes yang meninggal hari ini tadi siang, setelah dirawat kurang lebih 2-3 hari di RS Al Irsyad Surabaya, beliau di bagian radiologi. Satu orang tapi detailnya mungkin nanti kami informasikan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi terpaparnya kita tidak bisa memastikan klasternya dari mana karena ini sudah banyak yang terpapar jadi kita tidak bisa memastikan," imbuhnya.
Dia memastikan langkah penutupan layanan IGD di rumah sakitnya merupakan yang pertama sepanjang masa pandemi.
"Baru pertama ini sebelumnya kita masih mampu, seperti lonjakan di Bulan Januari itu kita masih mampu meng-cover. Begitu juga dengan jumlah tenaga medisnya bisa kita rotasi, tapi sekarang ini kita tidak bisa memungkinkan karena yang datang ke rumah sakit ini rata-rata sudah berat kondisinya," ungkapnya.
Ia menjelaskan, kasus COVID-19 baru yang datang ke IGD tersebut hingga sore hari masih mengalami stagnasi yakni adanya sekitar delapan pasien dan dengan keadaan cukup berat.
Selain itu penutupan sementara pelayan IGD itu untuk mensterilkan agar tidak ada kasus COVID-19 tambahan.
ADVERTISEMENT
"Tadi sore yang datang ke IGD stagnasi 8, mungkin malam ini kemungkinan sudah berkurang jadi mungkin kita sterilisasi IGD dulu jadi 3 hari atau Selasa bisa normal kembali karena memang crowded sekali dari Jumat kemarin," bebernya.
Menurutnya, meningkatnya jumlah pasien terpapar COVID-19 yang masuk ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu itu terjadi sejak Jumat (4/6). Dari 90 bed yang tersedia di rumah sakitnya telah penuh.
"Biasanya dalam keadaan normal kurang lebih 20-an bed. Tapi kita tingkatkan sampai 90 itu juga masih full semua, angka bornya mendekati 90 persen keterisian itu. Idealnya kan 60 hingga 70 persen. Ini kan sudah 90 persen bahkan kemarin 100 persen bornya okupansi rate-nya," urainya.
"Kita terus melakukan penambahan lagi, saat ini melakukan persiapkan 10 sampai 20 bed lagi kita lihat untuk melakukan isolasi itu kan kita harus melakukan persiapan semuanya," tambahnya
ADVERTISEMENT
Apakah membludaknya pasien tersebut ada kaitannya dengan faktor mudik lebaran Idul Fitri?
"Kita tidak bisa memastikan ya, coba ke Dinkes ya yang melakukan tracing. Jadi rumah sakit hanya menangani pasien yang datang ke rumah sakit saja. Semoga Selasa kita bisa beroperasi dengan normal," tandasnya.