Kebakaran di Lereng Gunung Ringgit Pasuruan Tersisa Satu Titik
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2019 13:10 WIB
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kasie KPPH Malang, Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo, Dedi Hadiana mengatakan, hari ini tim gabungan kembali diberangkatkan untuk melakukan pemadaman.
"Pagi ini kebakaran masih ada. Ini kita mau memberangkatkan tim lagi ke lokasi," ujar Dedi kepada jatimnow.com, Senin (14/10/2019).
Sementara itu, Kepala UPT Tahura R. Soerjo, Ahmad Wahyudi menyebut, kebakaran hutan di Gunung Ringgit masih menyisahkan satu titik api, tepatnya di lereng, masuk wilayah Desa Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan.
Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (11/10/2019) itu berjumlah tiga titik api yang membakar semak-semak, ilalang, tegakan di hutan Blok Hutan Pamitra, Petung Wulung dan Jalur Indokilo.
"Api masih belum 100 persen padam. Masih ada satu lokasi yang sedang diupayakan pemadaman karena lokasinya di jurang, di lereng Gunung Ringgit sisi Desa Ledug," ungkap Wahyudi.
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah 40 orang bergerak ke titik kebakaran untuk mem-backup kekuatan 107 personil yang sejak kemarin berjibaku memadamkan api. Peralatan pemadaman pun tetap menggunakan alat manual, seperti sabit, cangkul, garuk serta pemukul api.
"Semua personel sekarang fokus memadamkan satu titik api di jurang tersebut. Selain itu, beberapa melakukan penyisiran untuk memastikan apakah ada titik api lain, selain satu titik yang terdeteksi tersebut," papar Wahyudi.
Kebarakan yang muncul dan diketahui pertama berada pada ketinggian 2.200 Mdpl. Akibat sapuan angin, kebakaran meluas menuju puncak, lalu turun lagi di ketinggian 1.500 Mdpl.
Terpisah, Kapolsek Prigen Iptu Slamet Wahyudhi menyebut, jika polisi juga akan melakukan penambahan personel untuk mengatasi kebakaran hutan di Gunung Ringgit tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya ini barusan berkoordinasi dengan Kasat Sabhara Polres Pasuruan," ungkapnya.
Tim gabungan dari berbagai unsur masih berjibaku memadamkan api yang mayoritas berada di lereng jurang yang kemiringan tanah sekitar 45 derajat.