Kekerasan di SMKN 1, Gubernur Jatim Terpilih: Perlu Ada Hukuman

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
30 September 2018 0:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kekerasan di SMKN 1, Gubernur Jatim Terpilih: Perlu Ada Hukuman
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Insiden kekerasan terhadap tiga siswa SMKN 1 Surabaya yang dilakukan oleh kepala sekolah terdengar oleh Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Khofifah kekerasan dalam bentuk apapun tidak sepatutnya terjadi, terlebih di lingkungan pendidikan.
Saat ditemui di Surabaya, Sabtu (29/9/2018) Khofiffah mengungkapkan prihatin atas tindakan tersebut. Ia menegaskan tidak sepatutnya kejadian itu terjadi , apalagi di sekolah.
Baca Juga:
Mantan Menteri Sosial itu berjanji akan memprioritaskan hal ini agar tidak terjadi lagi kekerasan pada dunia pendidikan di Jawa Timur.
"Selama ini kan tidak termonitor dan tidak ada skema punishment (hukuman atau sanksi) yang jelas serta SOP. Itu yang harus segera dibuat agar jelas," ujar Khofifah.
ADVERTISEMENT
Menurut gubernur terpilih yang berpasangan dengan Emil Dardak, pemberiak sanksi itu demi keberlangsungan proses belajar mengajar yang baik.
Sehingga punishment terhadap oknum pendidik maupun kepala sekolah yang melakukan tindak kekerasan kepada siswa di lingkungan sekolah sangat diperlukan.
"Proses belajar mengajar itu harus dibuat menyenangkan. Jadi tidak boleh ada kekerasan. Di jenjang apapun, kekerasan sebaiknya tidak ada," tegas Khofiffah.
"Tentu itu semua tapi dengan berdasarkan pada asas praduga tak bersalah ya. Meskipun demikian, tanggung jawab untuk tidak adanya kekerasan tetap berada di tangan guru kelas dan juga kepala sekolah," imbuhnya.