Kekurangan Kelas, Murid SD di Tulungagung Belajar Dekat Kandang Sapi

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
19 Oktober 2018 12:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kekurangan Kelas, Murid SD di Tulungagung Belajar Dekat Kandang Sapi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Puluhan murid Sekolah Dasar III Serut di Tulungagung, Jawa Timur, terpaksa belajar di tempat parkir sepeda karena kekurangan ruang kelas. Tempat parkir yang berada di samping kandang sapi dan kolam milik warga itu 'disulap' layaknya sebuah ruang kelas.
Para murid terganggu dengan bau kurang sedap dari kandang sapi maupun kolam saat belajar. Kondisi itu diperparah dengan banyaknya debu, terutama saat musim kemarau. Parahnya, kondisi itu sudah berlangsung selama 10 tahun.
Wali Kelas 2 SD III Serut, Mukaromah, menuturkan ada 26 anak yang belajar di ruang kelas darurat itu. Mereka belajar di sana selama dua jam setiap hari sekolah dan baru akan menggunakan ruangan di dalam setelah kegiatan belajar kelas 1 selesai.
ADVERTISEMENT
"Jumlah ruang kelas hanya lima, jadi satu ruang digunakan bergantian," kata Mukaromah, Jumat (19/10).
Baca Juga:
Sempitnya tempat parkir yang 'disulap' jadi ruang kelas darurat itu membuat meja dan bangku para murid ditata berimpitan. Sebelum menggunakan tempat itu untuk belajar, pihak sekolah menggunakan teras sekolah untuk belajar sementara. Namun karena tidak nyaman, mereka pun memindahkannya ke tempat parkir.
"Baru empat tahun terakhir ini ada bangku dan meja, sebelumnya kita lesehan," ungkap Mukaromah.
Ruang kelas darurat itu tidak memiliki dinding sekat, sehingga para murid harus pindah mencari tempat berteduh ketika hujan deras. "Kalau sekadar gerimis, paling bangkunya digeser. Tapi kalau sudah hujan deras sudah tidak bisa dipakai," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah sudah berulang kali mengajukan penambahan ruang kelas baru ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga setempat. Namun, hingga saat ini permohonan itu tidak pernah direspons.
"Kita berharap ada bantuan untuk pembangunan ruang kelas baru, sehingga murid merasa nyaman saat belajar," ujarnya.