Keluarga Terpapar COVID-19, Pasangan Kekasih Ini Terpaksa Tunangan di Balai Desa

Konten Media Partner
24 Juni 2021 10:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keluarga Terpapar COVID-19, Pasangan Kekasih Ini Terpaksa Tunangan di Balai Desa
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Acara tunangan yang dilakukan oleh pasangan Kriswanto (23) warga desa Duwet, Kecamatan Bendo dengan Tristia Devi Aldina (20) warga Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan terpaksa digelar di balai desa, Selasa (22/6) malam.
ADVERTISEMENT
Itu dilakukan setelah keluarga Aldina terpapar COVID-19.
"Gak jadi di rumah saya. Ya sedih bercampur bahagia, karena di momen bahagia pertunangan tidak di rumah,"ujar Aldina saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021).
"Padahal sudah mengabari sanak saudara dan tetangga, namun tiba-tiba tidak jadi akibat keluarga terpapar COVID-19," lanjutnya.
Saat acara tunangan di balai desa itu, Satgas COVID-19 desa memfasilitasi mereka bertunangan di balai desa dengan protokol kesehatan (prokes) ketat dengan undangan yang terbatas dan tanpa acara makan-makan.
Kepala Desa Pupus, Tumiran menjelaskan pihaknya memfasilitasi acara pertunangan warganya karena iba bila sampai acara tersebut gagal.
"Sebelumnya pihak keluarga meminta izin untuk mengelar pertunangan putrinya di rumah. Namun kami tidak mengizinkan karena ada yang positif COVID-19 pada keluarga tersebut," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan pemeriksaan, Aldina diketahui negatif COVID-19. Pihak desa bersama gugus tugas kemudian bermusyawarah untuk tetap menyelenggarakan pertunangan mereka di balai desa dan keluarga kemudian setuju.
"Pada saat pelaksanaan tunangan, kita tetap terapkan prokes ketat termasuk mewajibkan kedua belah pihak dapat menunjukkan keterangan bebas covid dengan rapid test antigen dan swab. Pihak pendamping dari perempuan hanya paling banyak lima orang dan pendamping laki laki 10 orang. Total hanya 15 orang yang ikut," jelasnya.
Dia bersyukur acara pertunangan di balai desa tersebut lancar. Ini menjadi sejarah pertama kegiatan masyarakat digelar di balai desa selama pandemi maupun sebelumya.
"Semoga pandemi ini segera berlalu yang membatasi kita semua pada setiap kegiatan maupun kegiatan ekonomi," pungkas Tumiran.
ADVERTISEMENT