Kisah Samuel Kristian yang Disiram Air Keras Ayah Tirinya

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
22 Januari 2019 17:21 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisah Samuel Kristian yang Disiram Air Keras Ayah Tirinya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com – Lima tahun lalu atau sekitar Desember 2013 menjadi tahun yang mengerikan bagi Samuel Kristian. Siswa kelas 4 SDN Patihan 1 Magetan ini dipaksa meminum kopi yang dicampur air keras oleh ayah tirinya yang bernama Hariyanto.
ADVERTISEMENT
Namun, karena melawan, kopi bercampur air keras tersebut disiramkan oleh Hariyanto ke wajah Samuel yang saat itu berusia enam tahun.
"Waktu TK kejadian itu," kata Samuel membuka perbincangan dengan jatimnow.com saat ditemui di rumahnya di Desa Patihan, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Selasa (22/1).
Baca Juga:
Ia mengaku tidak mengetahui latar belakang kenapa ayah tirinya sampai tega menyiramkan air keras ke wajahnya. Namun, menurut Samuel, peristiwa nahas itu berlangsung pada pagi hari.
Samuel bercerita, waktu itu Hariyanto mendatangi kamar Samuel dengan membawa segelas kopi yang sudah dicampur dengan air keras. "Subuh-subuh, saya disuruh meminum kopi. Saya tidak mau karena saya kira airnya panas. Tapi dipaksa terus. Sudah kena mulut saya," beber Samuel.
ADVERTISEMENT
Saat itu juga mulutnya langsung terasa panas dan dirinya langsung berteriak kesakitan. Mendengar teriakan Samuel, Hariyanto bukannya berhenti ia malah semakin membabi buta yang kemudian menyiramkan air keras tersebut ke wajah Samuel.
"Saya tambah teriak dan menangis sejadinya. Saat itu ibu langsung ke kamar untuk melihat," ujarnya.
Ia langsung dibawa oleh ibunya, Ismiatun, ke puskesmas. Namun, dokter di puskesmas angkat tangan dan meminta agar Samuel dibawa ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Sayidiman Magetan.
Menurut Samuel, saat berobat di RSUD dr Sayidiman Magetan, dokter langsung memperban mulutnya yang saat itu masih duduk dibangku Taman Kanak-kanak.
"Saya sendiri takut dengan wajah dan tubuh saya. Awal-awal tidak berani melihat wajah sendiri di kaca," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Samuel Kristian hidup bersama ibunya Ismiatun, nenek, dan kedua saudaranya. Ia mengaku bersyukur walau hidupnya saat ini serba kekurangan.
Selain itu, Ismiatun mengaku sampai sekarang belum bisa melupakan kejadian 5 tahun itu. Ia hanya bisa meratapi Samuel yang harus hidup dengan tubuh penuh luka bakar akibat air keras.
"Saya hanya bisa pasrah saja. Semenjak kejadian itu saya langsung minta cerai dan suami saya ditangkap oleh polisi," kata Ismiatun.