Lagi, Cuaca Ganggu Heli Water Bombing Padamkan Api di Gunung Ringgit

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2019 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Helikopter water bombing menunggu cuaca cerah untuk padamkan api
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter water bombing menunggu cuaca cerah untuk padamkan api
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Pemadaman kebakaran di lereng Gunung Ringgit kembali gagal dilakukan karena terkendala dengan tebalnya awan yang menggangu helikopter tipe MI8-MTV membawa bom air (water bombing), Rabu (16/10/2019) pukul 09.00 Wib.
ADVERTISEMENT
Direncanakan, upaya pemadaman menggunakan heli tidak hanya dilakukan di Gunung Ringgit saja tetapi juga akan menyasar Gunung Welirang dan Gunung Arjuno.
"Saat ini heli masih stay di lapangan udara (lanud), menunggu informasi terbukanya awan. Kalau sudah terbuka, heli akan melakukan survei kordinat, baru kemudian mengambil air di Waduk Selorejo, Kabupaten Malang," jelas Kepala Penerangan dan Perpustakaan Lapangan Udara (Kapentak Lanud) Abdurahman Saleh, Letkol Dodo Agus Prio Susilo.
Ia menjelaskan, jika situasi cuaca sudah memungkinkan maka estimasi waktu dari lokasi dilakukan water bombing ke sumber pengambilan air (waduk Selorejo), masing-masing sekitar 30 menit.
"Estimasi dari Gunung Welirang ke Selorejo itu 30 menit. Baliknya dari Selorejo ke Gunung Welirang juga perkiraan 30 menit," terang Letkol Dodo.
ADVERTISEMENT
Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bhakti Jati Permana mengatakan ada 7 titik api yang saat ini tercatat menjadi fokus dilakukan water bombing.
Empat titik masuk wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, 3 sisanya berada di Kabupaten Mojokerto.
"Ketujuh titik panas tersebut yakni Blok Garotan, Putuk Dali, Curah Kebon, Tung Medot, Putuk Kencur, Kukusan, Kali Jarak," kata Bhakti Jati Permana.
Untuk kapasitas berat air sekali angkut oleh helikopter water bombing tipe MI8-MTV ini seberat 4 ton air.
"Pilotnya dari Rusia, Capt. Lhor Didukh, dengan crew Andris V, Ivan P, Agris, Eduards, Suratno, dan M. Ronie Ferry," pungkasnya.
Sebelumnya, upaya water bombing juga dilakukan pada Selasa (15/10/2019). Namun pukul 14.30 Wib cuaca berkabut membuat upaya tersebut gagal dan helikopter kembali ke Lanud Abdurahman Saleh Malang.
ADVERTISEMENT