Makanan Penyebab Keracunan 37 Warga Blitar Diduga Mengandung Bakteri

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
8 Agustus 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kantor Dinas Kesehatan Kota Blitar
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Dinas Kesehatan Kota Blitar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar masih menunggu hasil uji laboratorium beberapa sampel makanan rawon pada acara tahlilan yang membuat puluhan warga RW 1 Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur, keracunan. Sembari menunggu, Dinkes juga melakukan sejumlah analisa.
ADVERTISEMENT
Dari analisis sementara, Dinkes menyebut bahwa masakan rawon yang dihidangkan saat tahlilan dan dimakan warga tersebut, berpotensi mengandung bakteri.
"Dari hasil yang sudah direkap, bisa disimpulkan sementara, nasi rawon 2,8 berisiko dari makanan lain yang disajikan di acara itu dan kemungkinan terkontaminasi bakteri Salmonella dan E. Coli," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Blitar, Didik Jumianto, Kamis (8/8/2019).
Kesimpulan analisis kesehatan itu didapat melalui hasil wawancara terhadap para warga yang mengeluh menderita gangguan kesehatan. Ada beberapa makanan yang kemudian disimpulkan mengandung bakteri yaitu nasi rawon, ayam goreng, dan teh manis.
Menurut Didik, kesimpulan ini hanya bersifat sementara. Penyebab pasti keracunan dapat diketahui dari hasil uji laboratorium sejumlah sampel di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Hasilnya tetap menunggu dari laboratorium. Ada beberapa sampel yang kami kirim yakni nasi rawon, kuahnya, dagingnya, air sumur dan feses warga. Kita akan tunggu hasilnya nanti kita sampaikan," terang Didik.
Ia menambahkan, beberapa warga yang sebelumnya sempat dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Blitar juga sudah kembali pulang. Menurutnya, kejadian ini merupakan kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Saya yakin ini kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan. Saya juga kasihan, punya niat baik tapi jadi seperti ini. Saya juga berharap agar warga juga memaklumi kejadian ini," imbuhnya.
Sebelumnya, 37 warga RW 1 Kelurahan/Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, keracunan usai menyantap nasi rawon pada acara tahlilan yang digelar pada Kamis (1/8/2019) di rumah Yulianik, warga setempat.
ADVERTISEMENT
Sehari kemudian, 37 warga mengeluh mual, muntah hingga diare berat. Sementara itu, 11 warga di anranya dirawat di berbagai rumah sakit di Kota Blitar. Bahkan satu orang meninggal dunia diduga akibat menyantap nasi rawon tersebut.
Pasca-kejadian, Dikes Kota Blitar mengirimkan sejumlah sampel ke Laboratorium Kesehatan di Surabaya untuk diuji. Saat ini polisi masih menyelidiki kasus tersebut untuk mengungkap penyebab keracunan massal itu.