news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Massa FPI dan Banser Nyaris Bentrok saat Sidang Gus Nur di PN Surabaya

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
13 Juni 2019 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Adu mulut dan saling dorong antara massa FPI dan Banser di Pengadilan Negeri Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Adu mulut dan saling dorong antara massa FPI dan Banser di Pengadilan Negeri Surabaya
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Sidang lanjutan terdakwa Sugi Nur Raharja atau Gus Nur yang beragendakan pemeriksaan saksi berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (13/6), diwarnai aksi adu mulut antar massa FPI dan Banser.
ADVERTISEMENT
Massa Banser dan FPI yang tengah memantau jalannya sidang melalui layar kaca di ruang tunggu, terlibat aksi adu mulut dan nyaris ricuh.
Adu mulut dipicu saat terjadi perdebatan antara kuasa hukum dengan saksi yang mempersoalkan kapasitas dari akun Facebook Generasi Muda NU. Saksi pertama bernama Dr Ma'ruf sebagai dosen tetap Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang melaporkan video unggahan Gus Nur ke Polda Jatim.
Kedua massa tersebut adu mulut hingga sempat terjadi saling dorong dan antara kedua massa dari FPI dan Banser. Keduanya saling berteriak dan melakukan pembelaan masing-masing.
Salah satu massa dari Banser juga berteriak meminta terdakwa Sugi untuk keluar dari persidangan. Teriakan tersebut terdengar beberapa kali.
Tak terdengar jelas kedua belah pihak membicarakan apa saat adu mulut, petugas kepolisian yang berjaga saat itu langsung melakukan pengamanan dan memisahkan kedua massa yang terlibat adu mulut.
ADVERTISEMENT
"Sudah-sudah jangan berteriak. Ayo, kamu mundur. Kamu juga sama mundur," teriak salah satu petugas.
Massa yang cukup banyak itu malah berteriak antara satu sama lain. Ada yang sempat mengucap selawat dan takbir. Namun para massa yang lainnya berhasil menghalau mundur massa yang tengah marah terlibat adu mulut.
Untuk menenangkan massa agar tak terprovokasi, salah satu massa yang mengomando mereka meminta untuk diam dan saling menjaga kondusivitas jalannya sidang. Ia juga meminta para massa untuk mundur.
"Satu komando, Anak Muda NU dengarkan. Kita hormati pengadilan, hormati aparat hukum. Mulutnya ditutup, salawatan di dalam hati, " kata salah satu anggota Banser yang memberikan komando.
Massa kemudian membubarkan diri masing-masing. Kelompok Banser menepi ke arah kiri. Sedangkan kelompok dari FPI menepi ke sebelah kanan. Untuk mencegah terjadinya kericuhan kembali, aparat kepolisian berjaga di tengah-tengah mereka.
ADVERTISEMENT