Mendiang Penjaga TPS di Pasuruan Sisihkan Honor untuk Beli HP Anaknya

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
23 April 2019 19:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustasi Linmas (kumparan.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi Linmas (kumparan.com)
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Tohiron, seorang anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Pasuruan meninggal usai merampungkan tugasnya menjaga Tempat Pemungutan Suara (TPS) 21 Kelurahan Karanganyar, Kota Pasuruan, Minggu (21/4). Wafatnya pria 48 tahun itu pun menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarganya.
ADVERTISEMENT
Suryatin, istri almarhum Tohiron, mengatakan suaminya sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gadingrejo, pada Senin pagi (22/4).
Dijelaskan Suryatin, setelah dua hari satu malam selesainya penghitungan suara dan pergeseran kotak suara ke kelurahan, pria yang memberinya dua anak itu mulai tampak kelelahan. Namun pada Kamis malam (18/4), suaminya itu tetap melakukan aktivitas sehari-hari yaitu membuka kios.
"Hingga akhirnya Jumat siang (19/4), suami saya mengeluh sakit panas. Nampak di mulutnya keluar air liur bercampur darah," ungkap Suryatin di temui di rumahnya di Kelurahan Karanganyar, Kota Pasuruan, Selasa (23/4/2019).
Suryatin, istri almarhum Tohiron terus menangis saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Karanganyar, Kota Pasuruan. (Foto: JatimNow)
Saat itu pula, ia membawa suaminya ke UGD RSUD R Soedarsono Pasuruan untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun setelah dirawat, Tohiron menghembuskan nafas terakhirnya.
ADVERTISEMENT
Ditegaskan Suryatin, selama ini suminya tidak punya riwayat penyakit tertentu. Kata Dokter, suaminya meninggal karena sakit demam yang parah, sehingga menyerang sarafnya.
"Ini memang pertama kali suami saya jadi Linmas. Dan tugas pertamanya langsung mengawal Pemilu di TPS," kisahnya.
Sepeninggal suaminya, Suryatin dan dua anaknya terus dirundung kesedihan. Sebab selama ini, suaminya itu dianggap sebagai kepala rumah tangga yang bertanggung jawab dalam keluarga kecilnya itu.
"Saat diajak jadi Linmas oleh temannya, suami saya menceritakan ke anak kami yang paling kecil. Gajinya nanti buat beli HP ya nak, gitu," ucap Suryatin.
Setelah honor sebagai anggota Linmas yang bertugas di TPS sebesar Rp 375 ribu diterima, Tohiron menyisihkan sebesar Rp 175 ribu sebagai tambahan uang tabungan untuk membeli HP anak bungsunya itu.
ADVERTISEMENT
"Saya masih tidak menyangka suami saya meninggal. Karena selama ini tidak punya riwayat penyakit apapun," tambah Ibu dari Aulia Meiyanti (19 tahun) dan Anggi Meirina (14) ini.
Kini, Suryatin dan anaknya meneruskan usaha kios kecil yang dirintis suaminya itu di samping SPBU Gadingrejo.
"Saya ingat betul setiap pulang dari TPS suaminya saya memberikan jatah nasi kotak kepada kami. Biar bisa saya dan anak-anak makan," tutup Suryatin sembari terus menangis.