Mendikbud Belum Dapat Laporan Pencukuran Ngawur Siswa SD di Banyuwangi

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
12 Maret 2019 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mendikbud Muhajir di sekolah Ponorogo
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Muhajir di sekolah Ponorogo
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhajir Effendy mengaku belum mengetahui kasus pemotongan rambut secara ngawur terhadap puluhan siswa SD di Banyuwangi oleh salah satu oknum guru.
ADVERTISEMENT
"Saya belum mengetahui perihal pemotongan rambut ngawur tersebut. Belum baca juga," kata Mendikbud Muhajir sesaat setelah meninjau sekolah yang terdampak banjir di Ponorogo, Selasa (12/3/2019).
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan belum akan mengambil tindakan apapun. Ia beralasan belum ada laporan masuk.
"Belum ada laporan masuk. Kalau saya berkomentar malah salah nanti," tambahnya.
Namun, dirinya tetap akan mengkroscek kembali kejadian tersebut.
"Nanti akan saya kroscek kembali. Apa memang ada kejadian (pemotongan rambut ngawur)," pungkasnya.
Sebelumnya, 20 siswa SDN 02 Patoman di Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi melapor ke Polsek Rogojampi, Senin (11/3). Para siswa tersebut diantarkan orang tuanya melapor ke polisi atas pencukuran rambut secara serampangan oleh gurunya.
Dari informasi yang didapat, puluhan anak-anak SDN 02 Patoman tersebut dicukur secara tidak beraturan (petal-petal) pada Jumat (8/3) sore kala mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, Pencak Silat.
ADVERTISEMENT
Puluhan siswa SD itu dicukur oleh pelatih silat atas perintah dari guru olahraga yang juga koordinator ekstrakurikuler, diketahui bernama Arya Abri Sanjaya.
Akibat pencukuran tersebut, salah seorang siswa SDN 02 Patoman mengaku bahwa dirinya sempat tidak masuk sekolah selama 2 hari, Sabtu dan Senin dikarenakan malu dan takut diejek oleh teman sebayanya di kelas.