Mengenal Pria yang Bawa Lamborghini Saat Pulang Kampung ke Lamongan

Konten Media Partner
25 Mei 2021 19:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengenal Pria yang Bawa Lamborghini Saat Pulang Kampung ke Lamongan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Sosok Saiful Anam (44) kini ramai diperbincangkan setelah videonya saat pulang ke kampung halaman di Desa Ngayung, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan pakai Lamborghini, viral.
ADVERTISEMENT
Kepada jatimnow.com, Saiful Anam mengaku memang lahir dan besar di Desa Ngayung tersebut. Mobil Lamborghini Aventador berwarna merah itu telah lama ia miliki, yaitu sejak 2008.
Kesuksesan Saiful Anam bukan ia dapat secara praktis. Awalnya dia mengadu nasib mulai dari nol di Jakarta dengan membantu mencuci piring di warung milik keluarganya.
"Jadi saya lulus SMP Tahun 1992, saya nyusul bapak ke Jakarta," ungkap Saiful Anam, Selasa (25/5/2021).
Dia berangkat ke Jakarta hampir tanpa modal apa pun. Saat itu dia hanya dititipkan kepada tetangga oleh neneknya untuk menyusul sang ayah yang sedang sama-sama mengadu nasib di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dua tahun membantu mencuci piring sambil belajar memasak, Saiful akhirnya memberanikan diri berpisah dengan orang tua untuk membuka warung pecel lele kaki lima sendiri di Jakarta.
Usahanya itu juga beberapa kali tak berjalan lancar. Kerap kali mendapat gusuran dan lainnya. Bertahun-tahun berdagang pecel lele ditekuninya bertahun-tahun.
"Setelah membantu orang tua mencuci piring, saya buka sendiri di Kelapa Gading. Tahun 1997 saya masuk lagi dan dapat tempat yang aman," tambah Saiful Anam.
Di Tahun 2000, dia mulai mencoba nyambi berdagang sepatu yang ia beber di warung makannya. Sasarannya ada pelanggan yang sedang makan. Karena racikan masakan Saiful dikenal enak, warung pecel lelenya akhirnya menjadi langganan beberapa member klub motor di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Hingga pada Tahun 2002, Saiful Anam nekat berangkat ke China untuk belanja aneka sepatu, kaus, tas, suvenir bersama pernak-pernik fashion anak muda.
"Tahun 2002 berangkat di China belanja-belanja di sana. Ya sepatu, ya aksesoris, peralatan-peralatan untuk anak muda. Jadi dari situ saya termotivasi juga. Saya akhirnya jadi seneng juga sama sepatu," jelasnya.
Pria yang kini juga menjadi salah satu anggota Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut menambahkan bahwa bisnis yang digelutinya sering kali jatuh bangun.
Setelah beberapa kali jatuh bangun hingga Tahun 2008, Saiful Anam akhirnya bisa menata bisnisnya. Sampai pada Tahun 2013 doanya terkabul untuk membangun industri sepatu di kawasan Tangerang.
"Tahun 2013 saya buka industri (sepatu) kecil-kecilan," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Dari itu, Saiful Anam mulai menggeber usahanya. Di Tahun 2014, dia mulai berani membangun industri yang sama di negeri tirai bambu.
"Terus 2014 saya buka di China. Karena kebetulan saya sudah nguasai banget di China sejak 2002 itu saya di China," beber dia.
Sekarang, ayah dua putra tersebut telah memiliki empat industri sepatu di kawasan Tangerang lengkap dengan ribuan karyawan. Meski demikian, Saiful tetap tak pernah lupa dengan kampung halamannya. Setiap tahun ia tetap pulang kampung ke Desa Ngayung untuk menjenguk sanak saudara.
Beberapa kali Saiful Anam juga disebut-sebut sering membangun musala di desanya. Bahkan baru saja ia juga membangun sebuah masjid di daerah Madiun, tempat kelahiran sang istri tercinta.
ADVERTISEMENT
"Istri saya asli Madiun," pungkasnya.