Misteri Kematian Wanita di Banyuwangi yang Ditemukan Melepuh

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jenazah korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk autopsi Foto: Dok. Jatimnow
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah korban dibawa ke RSUD Blambangan untuk autopsi Foto: Dok. Jatimnow
ADVERTISEMENT
Sesosok mayat wanita yang ditemukan di Lingkungan Karangasem, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Banyuwangi menggegerkan warga karena dinilai janggal.
ADVERTISEMENT
Diketahui mayat wanita itu bernama Suwati (52), warga setempat. Informasi yang beredar, wanita ini ditemukan tewas di dekat rel kereta api tepat di belakang rumahnya.
Kapolsek Glagah, AKP Imron, mengatakan penemu mayat adalah warga yang sedang mencari rumput. Informasi tersebut kemudian menyebar kepada warga lainnya.
Namun baru dilaporkan kepada polisi sekitar pukul 19.00 WIB dan dilanjutkan dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sekitar pukul 20.00 WIB.
"Kita bawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian korban," kata AKP Imron di kamar mayat RSUD Blambangan, Selasa malam (29/10).
Sebelumnya, tetangga korban, Rudi (30) yang mengaku mengetahui penemuaPn mayat wanita itu menduga ada kejanggalan terhadap meninggalnya korban. Sebab, sejak malam sebelumnya, Senin (28/10) korban tidak berada di rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Warga kemudian membawa jenazah korban ke rumahnya. Awalnya, jenazah mau langsung dimakamkan. Namun karena ada keluarga yang merasa janggal akhirnya tidak jadi dimakamkan," kata tetangga korban, Rudi.
Jenazah Suwati dilakukan autopsi di RSUD Blambangan Foto: Dok. Jatimnow
Dari hasil autopsi, dokter forensik RSUD Blambangan sedikit mengurai penyebab kematian Suwati.
Dokter forensik RSUD Blambangan, dr Sholahudin, mengatakan berdasarkan hasil autopsi ditemukan luka memar pada kepala kiri belakang dan pendarahan di dalam otak korban.
"Ada luka memar pada daerah kepala kiri belakang. Setelah kita lakukan pemeriksaan dalam atau autopsi ada perdarahan di dalam otak," kata dr Sholahudin, Rabu (30/10).
Pendarahan di dalam otak ini, jelasnya, diakibatkan trauma benda tumpul yang menjadi penyebab kematian korban. Mengenai benda tumpul apa yang dimaksud, menurutnya, harus dikroscek dengan melakukan olah TKP.
ADVERTISEMENT
Selain perdarahan di dalam otak, hasil pemeriksaan luar juga ditemukan luka bakar yang bersifat termis (melepuh). Luka bakar termis ini, kata dia, bukan berasal dari api.
Dia mencontohkan penyebab luka bakar termis adalah air panas. Luka bakar ini terjadi hampir di sekujur tubuh dari korban.
Saat ditemukan, korban diperkirakan sudah meninggal cukup lama. Sebab pada tubuhnya sudah mulai muncul lebam mayat dan mulai membengkak.
"Kalau melihat kondisinya, kira-kira sudah (meninggal) satu atau dua hari sebelumnya," ungkapnya.
Kapolsek Glagah, AKP Imron, belum dapat menyimpulkan meninggalnya korban. Apakah karena unsur kesengajaan ataukah tidak. Saat ini penyidik tengah fokus melakukan penyelidikan.
"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti atau saksi-saksi. Kami belum bisa menyimpulkan apakah kematian itu karena unsur kesengajaan dari seseorang atau seperti apa kita belum bisa menyimpulkan," ujar Imron.
Garis polisi yang terpasang di lokasi ditemukannya Suwati Foto: Dok. Jatimnow
Polisi kembali melakukan olah TKP untuk mengungkap misteri kematian Suwati (52), yang dinilai janggal.
ADVERTISEMENT
Sejak pagi hingga siang, Polsek Glagah terlihat melakukan olah TKP di rumah korban dan menggali informasi dari tetangga dan saksi-saksi.
"Sebenarnya kita sudah melaksanakan olah TKP kemarin. Ini kita olah TKP lanjutan. Barang kali ada hal-hal lain yang ditemukan sebagai petunjuk. Jadi olah TKP ini sudah yang ke sekian kali," ungkap Kapolsek Glagah, AKP Imron, Rabu (30/10).
"Sementara ini kita berdoa semoga kasus ini bisa segera terungkap. Kematiannya ini karena apa dan dengan cara bagaimana. Mungkin itu yang bisa kami sampaikan," katanya.
Hingga sejauh ini, kata Imron, pihaknya baru mengamankan baju yang dikenakan korban saat ditemukan. Melakukan pemeriksaan kepada dua orang saksi, hingga ada kejelasan.
"Saksi ini bisa siapapun. Pokoknya orang dekat yang berhubungan dengan korban, yang mengetahui. Setidaknya, mengetahui pada saat atau sesudah kejadian. Nanti kita mintai keterangan," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Di mata tetangga, korban dikenal sebagai sosok yang baik. Karena kerap membantu tetangganya. Namun, beredar kabar, bahwa Suwati, kerap cek cok dengan suaminya, Muhyi, sebelum kejadian itu.
"Saya dengar seperti itu (sering cek cok). Tapi saya sendiri tidak pernah melihat langsung. Saya cuma dengar-dengar dari tetangga. Soalnya saya sibuk kerja," kata seorang tetangga Suwati yang enggan disebutkan namanya.