MUI Probolinggo Kaji Buku DN Aidit yang Ditemukan di Kraksaan

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
2 Agustus 2019 13:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dua mahasiswa diinterogasi setelah kedapatan 'membeber' buku DN Aidit di Alun-alun Kraksaan, Probolinggo. foto: jatimnow.com
zoom-in-whitePerbesar
Dua mahasiswa diinterogasi setelah kedapatan 'membeber' buku DN Aidit di Alun-alun Kraksaan, Probolinggo. foto: jatimnow.com
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Empat buku Dipa Nusantara (DN) Aidit yang diamankan polisi dan TNI dari dua mahasiswa di Alun-alun Kraksaan, Probolinggo, kini berada di tangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Probolinggo. Aidit merupakan tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Sekretaris MUI Provinsi Jawa Timur, Muhammad Yunus, saat dikonfirmasi, Jumat (2/8/2019). Yunus mengatakan, buku itu diambil alih lantaran MUI ingin mengkaji lebih dalam isi dari keempat buku koleksi Komunitas Vespa Literasi.
"Buku-buku itu ada di tangan kami sementara. Kami, MUI, mengkaji isi dari buku-buku yang ramai jadi bahasan publik tersebut," kata Yunus.
Keempat buku tersebut diambil alih oleh MUI, lantaran pihaknya mendapat desakan dari sejumlah kelompok yang kontra dengan isi dari buku DN Aidit itu.
MUI, lanjut Yunus, menolak jika dikatakan telah merampas buku-buku itu. Karena menurutnya, sikap MUI Probolinggo dalam kasus tersebut bertindak sebagai penengah.
"Kami bukan merampas, lho. Tapi ini juga karena desakan kelompok-kelompok yang tidak mau buku itu beredar lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Yunus pun menyayangkan sikap para tokoh, para pegiat literasi, dan para netizen di media sosial yang secara masif menentang penyitaan buku-buku itu oleh pihak polisi.
Menurutnya, buku-buku ini tidak seharusnya mendapatkan sorotan berlebihan karena isinya yang mengandung ideologi komunis. Hal itu, masih kata Yunus, sudah tertera dan jelas dilarang sesuai Ketetapan MPRS Nomor XXV Tahun 1966.
"Kami menyayangkan sikap Dik Najwa Shihab dan Dik Glenn Fredly yang seakan-akan menyalahkan, padahal buku ini ada berisi paham komunisnya dan itu sangat bahaya, anak-anak muda harus tahu itu," tandasnya.
Editor: Narendra Bakrie / Reporter: Arry Saputra