news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Oentung, Mantan Atlet Judo, Meninggal di Surabaya Marathon 2019

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
4 Agustus 2019 18:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Oentung P, salah satu peserta Surabaya Marathon 2019 yang meninggal.
zoom-in-whitePerbesar
Oentung P, salah satu peserta Surabaya Marathon 2019 yang meninggal.
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Oentung P Setiono (55 tahun), salah satu peserta Surabaya Marathon 2019 yang meninggal, merupakan salah satu atlet Judo yang pernah menjuarai Sea Games dan meraih medali emas tahun 90-an.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Gede Lata (73 tahun), salah satu rekan korban saat ditemui di Rumah Sakit Umum Dr Soetomo, Minggu (4/8/2019).
Gede mengatakan, almarhum Oentung merupakan muridnya yang pernah belajar Judo di Jepang selama tiga bulan.
"Dia itu adalah murid saya bela diri Judo. Kami pernah latihan di Jepang selama tiga bulan tahun 90 Februari Maret April, kami latihan berenam. Dulu pernah menjuarai SEA Games mendapat medali emas tahun 1989 atau tahun 91 saya lupa," ujar Gede.
Sosok Oentung di mata sahabatnya merupakan orang yang memiliki semangat tinggi. Meski sudah separuh baya, ia memiliki tekad untuk ikut menjadi pelari.
"Dia tuh meskipun sudah menginjak 55 tahun tapi dia tetap semangat untuk ikut lari marathon. Orangnya kan memang senang sama olahraga dan orangnya punya karakter sangat periang," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Gede Lata, Heri yang juga rekan korban mengatakan kalau sosok Oentong merupakan orang yang hebat dan pandai dalam seni bela diri Judo.
"Itu dia pelatih nasional dan jadi pemain juga. Juara Sea Games Ada beberapa kali dia pernah menang. Dia hebat dia pinter, dia juara di kelasnya dalam Judo," tambahnya.
Dirinya yang juga peserta Surabaya Marathon 2019, mengaku masih tidak percaya dengan kejadian yang menimpa sahabatnya itu.
"Saya enggak nyangka kok, dan masih belum nyangka ini, semalam kan tidurnya bareng sama saya sekamar. Tadi pagi masih foto-foto pakai kameranya dia," ujarnya.
"Di kilometer 3 masih sama saya, ia enggak ngomong capek. Cuma ngeluhnya ngantuk, semalam. 'Saya ngantuk' cuma itu saja yang dia bilang, terus tidur dia ngorok," lanjut Gede.
ADVERTISEMENT
Mendengar sahabatnya meninggal, teman-temannya yang ada di Solo langsung berdatangan untuk menjemput dan mengantarkan ke kediaman untuk segera dimakamkan.
"Mendengar kabar kalau dia meninggal teman-teman dari Solo berangkat langsung ke Surabaya dan cukup cepat hanya 3 jam sampai. Rencana nanti akan dimakamkan di Solo," tutupnya.
Dua peserta Surabaya Marathon 2019 yang meninggal ini mengikuti kategori lari 10 kilometer. Mereka adalah Komisaris Malang Post, Chusnun N Djuraid (60 tahun), dengan nomor peserta 5721; dan Oentung P Setiono (55 tahun) yang berasal dari Jakarta dengan nomor peserta 5755. Chusnun sendiri terjatuh di Jalan Pemuda (depan Bank BTPN). Sementara Oentung terjatuh di Jalan Basuki Rahmat (depan Dhiandra).