Pelaku Penyerangan Polsek Wonokromo Anggap Polisi Tagut

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2019 4:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tersangka penyerangan anggota Polsek Wonokromo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka penyerangan anggota Polsek Wonokromo, Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
jatimnow.com - IM atau Imam Mustofa, pelaku penyerangan Kepolisian Sektor (Polsek) Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, mengalami radikalisasi diri karena belajar melalui internet. Dari tontonan tersebut, Imam menganggap bahwa polisi adalah tagut.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan modus yang dilakukan oleh para teroris tetaplah sama, yakni mereka akan menyerang tempat di mana yang mereka anggap sebagai tagut.
"Modus kalau anda lihat tidak berubah, masih sama. Lihat Brimob yang pura pura dibonceng di Masjid di Cirebon dia meledakkan diri. Jadi ini bagaimana sebenarnya ideologi mereka yang mereka pahami sebagai tempat-tempat tagut," kata Barung, Minggu (18/8).
Kombespol Frans Barung Mangera. Foto: Phaksy Sukowati/kumparan
Menurutnya, sebagai aparat keamanan polisi bekerja untuk rakyat. Dan bagi rakyat, polisi bukan tagut.
"Itu persepsi mereka. Bagi rakyat, kami tidak tagut," tandasnya.