Pembunuhan Nelayan di Kota Pasuruan Bermotif Sakit Hati, Begini Ceritanya

Konten Media Partner
16 Agustus 2022 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Pembunuhan Nelayan di Kota Pasuruan Bermotif Sakit Hati, Begini Ceritanya

Pembunuhan Nelayan di Kota Pasuruan Bermotif Sakit Hati, Begini Ceritanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pasuruan - Seorang nelayan di Kota Pasuruan tewas di tangan tetangganya sendiri. Korban bernama Saki (60), warga Kelurahan/Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan. Sedangkan pelaku adalah M Ali (29).
ADVERTISEMENT
Di hadapan polisi, Ali mengaku sakit hati lantaran korban sering menghina dirinya dan orang tua. Bahkan, korban kerap menantang berkelahi atau carok.
"Pelaku ini sakit hati lantaran ia, orang tuanya, dan keluarganya sering dihina korban dengan perkataan tidak senonoh. Bahkan korban juga menantang pelaku bertarung atau carok," jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota AKP Bima Sakti Pria Laksana, Selasa (16/8/2022).
Tiga hari sebelum insiden penikaman, Saki kembali membuat gara-gara. Ia menyiram halaman rumahnya hingga membasahi rumah Ali. Pelaku yang coba mengingatkan malah ditantang bertarung.
"Perseteruan kedua belah pihak sempat dimediasi, tapi tidak berhasil. Hingga muncul omongan korban menantang pelaku," ungkapnya.
Pelaku yang sudah naik pitam kemudian mencari kesempatan untuk menghabisi korban. Minggu (14/8) sekitar pukul 19.30 WIB, pelaku melihat korban mengayuh sepeda angin seusai pulang salat jamaah isya dari masjid. Ali pun langsung menghadangnya.
ADVERTISEMENT
Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menikam korban dengan pisau yang dibawanya sebanyak 4 kali. Lalu menyayat dan memukul serta menendang korban hingga ambruk. Setelah itu, korban kabur dengan sepeda motor miliknya untuk bersembunyi di area ladang tidak jauh dari rumahnya.
"Pelaku ini sudah mempelajari aktifitas korban. Kemudian melakukan aksinya saat korban perjalanan pulang dari salat isya di Masjid Jami," terang Bima.
Di satu sisi, Ali mengaku menyesal telah menikam Saki hingga tewas. Ia mengaku khilaf karena sakit hati atas perbuatan korban yang menghina dirinya, orang tua serta keluarga. Selain itu, ia juga meminta maaf kepada keluarga korban.
"Setelah bebas nanti, saya akan ke rumah keluarga korban untuk minta maaf. Saya menyesal," ucap M Ali.
ADVERTISEMENT