Petaka di Rumah Kontrakan Kota Batu, Empat Bocah Tewas Terkepung Api

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
24 Juli 2019 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Garis polisi terpasang di luar rumah kontrakan yang terbakar di Kota Batu
zoom-in-whitePerbesar
Garis polisi terpasang di luar rumah kontrakan yang terbakar di Kota Batu
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Tidak ada yang menyangka, pemadaman listrik yang melanda Dusun Jeding, Desa/Kecamatan Junrejo, Kota Batu dan sekitarnya, menjadi awal petaka bagi empat bocah, anak dari pasangan suami istri Abdullah dan Lina, yang tinggal di salah satu rumah kontrakan dusun tersebut.
ADVERTISEMENT
Listrik mulai padam sekitar pukul 18.30 Wib, Selasa (23/7/2019). Seperti warga yang lain, keluarga Abdullah yang berjumlah 8 orang (Abdullah, istri dan 6 orang anaknya), menggunakan penerangan seadanya. Disebut, Abdullah menyalakan lilin.
Abdullah dan Lina tidur bersama dua anaknya, di dalam satu di kamar. Sedangkan keempat anaknya yang lain, tidur dalam satu kamar lainnya. Empat anaknya itu bernama Rahma (10), Na'illah (9), Anisa (7) dan Naufal (6).
"Keduanya orang baru, sama-sama dari Jawa Tengah. Yang Pak Abdullah kelahiran Brebes, sementara istrinya Bu Lina dari Solo. Baru dua tahun ngontrak di sini dan memang ramah mereka," ungkap tetangga Abdullah, Hamidah, Rabu dinihari (24/7/2019).
Hamidah juga menyebut bila kedua orangtua dari 6 anak tersebut kerap kali mendidik anak-anaknya dengan disiplin dan mandiri.
ADVERTISEMENT
"Makanya mereka berempat itu tidur sendiri dan diajarkan mandiri. Keempatnya memang sering tidur sendiri meski masih kecil-kecil. Sudah diajarkan disiplin juga jadi jam 9 malam sudah tidur semuanya," kisah Hamidah.
Cerita Hamidah itu terungkap, setelah 4 anak Abdullah (Rahma, Na'illah, Anisa dan Naufal), dievakuasi dalam keadaaan meninggal dunia, setelah rumah kontrakan yang mereka tempati terbakar, sekitar pukul 21.30 Wib.
"Tidak menyangka mas, saya kira itu teriakan dari ibu saya, saya lihat ibu saya aman. Ternyata sumber suara dari Bu Lina dan suaminya sambil menggendong anaknya yang kelima dan keenam. Akhirnya anaknya yang kelima yang masih balita itu saya gendong, Pak Abdullah dan Bu Lina saya ajak ke rumah dengan kondisi yang sudah lemas dan tampak bingung dan api sudah tinggi sekali," kisahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Hamidah, Abdullah selama ini bekerja di salah satu yayasan pendidikan bernama Yayasan Al Husna yang beralamatkan di Perumahan Landungsari, Dau, Kabupaten Malang.
"Tapi kalau kerjanya sebagai apa saya kurang tahu, kalau istrinya Bu Lina itu ibu rumah tangga," pungkasnya.
Sementara, Kepala BPBD Kota Batu Sasmito menduga, api menyala berasal dari lilin yang dinyalakan keluarga itu untuk penerangan, lantaran ada pemadaman listrik.
"Dugaannya karena lilin menyala yang terjatuh di sekitar tempat tidur korban. Karena sebelumnya memang mati lampu di lokasi sana," ungkap Sasmito, Rabu (24/7/2019).
Setelah api berkobar, petugas pemadam yang datang sekitar pukul 22.00 Wib berusaha memadamkan api itu. Dibantu warga, api berangsur padam, hingga Sekitar pukul 23.15 Wib, 4 anak yang terkepung api di dalam satu kamar itu dievakuasi.
ADVERTISEMENT
"4 anak itu berada di satu ruangan sisi barat. Dugaannya mereka terjebak asap dan tidak bisa menyelamatkan diri, sehingga meninggal dunia," Kapolsek Junrejo, AKP Supriyanto.
Evakuasi empat anak berlangsung dramatis. Satu persatu korban dikeluarkan dari dalam kamarnya.
"Jadi yang meninggal dunia terdiri dari 3 anak perempuan dan 1 anak laki-laki," jelas Supriyanto.
Jasad keempat anak itu langsung dibawa ke Kamar Janazah RSUD Saiful Anwar Malang untuk proses visum.
"Penyebab pasti kebakaran masih kami selidiki," tandasnya.