news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pria di Surabaya Minta Maaf ke FPI usai Sebut Rizieq Bukan Cucu Nabi

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
4 Mei 2019 16:44 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
I Nengah Wartawan alias Nyoman (tiga dari kiri) meminta maaf di depan anggota FPI di Mapolrestabes Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
I Nengah Wartawan alias Nyoman (tiga dari kiri) meminta maaf di depan anggota FPI di Mapolrestabes Surabaya
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Seorang pria bernama I Nengah Wartawan (40 tahun) alias Nyoman, meminta maaf kepada Front Pembela Islam (FPI) usai menyebut Habib Rizieq Syihab bukan cucu dari Nabi Muhammad, Sabtu (4/5).
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut bermula saat Nyoman mengomentari obrolan grup WhatsApp (WA) warga Perumahan Royal Regency Surabaya. Obrolan tersebut sedang membahas Habib Rizieq hingga pengerahan people power. Lalu, tiba-tiba Nyoman membalas dengan menyebut "HRS bukan cucu Nabi, dia CUCU NYA ANJING."
"Saya I Nengah Wartawan telah melakukan ujaran kebencian dengan memberikan statement atas komen di WhatsApp dengan mendiskriminasikan pimpinan FPI yang bernama Habib Rizieq Shihab bukan dari cucu Rasulullah, sehingga menyulut emosi seluruh warga yang tinggal di Royal Regency dan pihak terkait warga ormas FPI dan warga muslim lainnya," kata Nyoman.
Selain meminta maaf, Nyoman juga berjanji tidak akan mengulangi lagi serta menerima apa tindakan yang diberikan kepadanya secara hukum.
"Maka dengan ini saya menyatakan untuk memohon maaf atas ujaran kebencian ini dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi dan dengan ini saya menerima tindakan yang akan diberikan kepada saya secara hukum. Saya minta maaf kepada Ormas FPI dan saya tidak akan melakukan hal-hal seperti ini lagi," lanjut Nyoman.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, salah satu Tokoh Agama Perumahan Royal Regency, Muhammad Bin Abu Bakar Assegaf, menyampaikan kepada semua masyarakat terutama warga yang ada di Royal Regency untuk bisa menjaga lisan sampai menyakiti orang lain.
"Dan juga sebagai pelajaran kepada yang lainnya, harus pandai menjaga lisannya jangan sampai mudah menyakiti orang lain. Karena apa pun, lisan yang dikeluarkan dan menyakitkan orang lain itu pasti akan ada risiko di belakangnya," tuturnya.
Ia mewakili warga Royal Regency telah memaafkan perbuatan Nyoman. Namun, pihaknya bersama ormas FPI akan tetap memproses perbuatan Nyoman secara hukum.
"Mengingat apa yang telah diperbuat oleh Bapak Nyoman, maka kami memasrahkan kepada FPI dan diproses secara hukum. Kami sebagai warga muslim memaafkan apa yang dilakukan oleh Bapak Nyoman secara lapang dada tidak ada sedikitpun dendam. Jangan sampai, kami harapkan kepada yang lainnya untuk tidak terulang hal sedemikian ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT