Profauna Ragu Soal Kawanan Harimau Jawa Terlihat di Gunung Raung

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
6 Januari 2019 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Profauna Ragu Soal Kawanan Harimau Jawa Terlihat di Gunung Raung
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
jatimnow.com - Pengakuan sekelompok pemuda yang melihat Harimau Jawa di sekitaran hutan lereng Gunung Raung diragukan oleh lembaga non profit Perlindungan Hutan dan Satwa, Profauna Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ketua Profauna Indonesia, Rosek Nursahid mengatakan pihaknya meragukan pengakuan para pemuda yang melihat Harimau Jawa ada di sekitar 5 kilometer dari air terjun Lider, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon.
"Tanpa bukti nyata seperti foto atau video, itu diragukan," kata Rosek Nursahid kepada jatimnow.com, Sabtu (5/1/2019).
Baca Juga:
Jumlah kawanan harimau loreng yang terlihat sebanyak 30 ekor. Sayangnya, mereka tak sempat mendokumentasikan penampakan yang diduga Harimau Jawa tersebut, pada Juli 2018 lalu.
Menurutnya, keraguan tersebut muncul ketika mereka mengaku melihat Harimau Jawa 30 ekor. Hal yang sangat berseberangan dengan karakteristik harimau itu sendiri. Dia menegaskan, pihaknya sangat meragukan pengakuan perihal jumlah satwa karnivora yang terlihat.
ADVERTISEMENT
"Karena harimau tidak hidup berkelompok dan sebanyak itu," jelasnya.
Lebih jauh Rosek menjelaskan, satwa berjuluk El Jawi tersebut punya pola hidup sendirian atau dengan keluarga. Dalam satu keluarga, terdiri dari induk harimau dengan anak-anaknya.
"Yang rata-rata (jumlah anaknya) tidak lebih dari empat ekor," urainya.
Sebagai pembanding, jumlah Macan Tutul yang masih ada di alam saja dalam satu wilayah tidak sampai 30 ekor, maksimal lima ekor. Sebab itu, jika ada yang melihat Harimau Jawa dalam kelompok besar, sangat tidak masuk akal.
Menurut Rosek, seringkali masyarakat lokal yang awam rancu membedakan anak harimau dengan kucing hutan. Profauna beberapa kali menindaklanjuti laporan masyarakat tentang temuan anak Harimau Jawa.
"Tapi ternyata itu kucing hutan," cetusnya.
ADVERTISEMENT
Harimau Jawa bisa dikenali secara fisik dengan melihat motif loreng pada tubuhnya. Berbeda dengan Macan Tutul yang motif bulunya tutul-tutul atau hitam. Namun pembeda itu akan rancu jika masih anakan.
"Secara ukuran (badannya) beda, Harimau Jawa lebih besar (dari Macan Tutul). Tetapi untuk Harimau Loreng, itu Harimau Jawa ukurannya paling kecil. Lebih kecil dibanding Harimau Sumatera," pungkasnya.