Hasil Pungli e-KTP oleh Pejabat Jember Mencapai Rp 140 Juta per Bulan

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
2 November 2018 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hasil Pungli e-KTP oleh Pejabat Jember Mencapai Rp 140 Juta per Bulan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Tim Saber Pungli Polres Jember berhasil membongkar praktik pungutan liar (pungli) dalam pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember. Hasil pungli yang didapat pejabat Jember cukup fantastis, yaitu Rp 140 juta per bulan.
Kepala Polres Jember, AKBP Kusworo Wibowo, mengatakan dua orang ditetapkan sebagai tersangka setelah dilakukan pemeriksaan intensif terhadap 20 orang saksi, yaitu Kepala Dispendukcapil Kabupaten Jember berinisial SW dan seorang warga berinisial AK.
Kusworo mengungkap bahwa uang yang diperoleh SW dari praktik pungli tersebut mencapai Rp 30 hingga Rp 35 juta per pekan. Pada waktu-waktu tertentu, kata Kusworo, bahkan dapat mencapai Rp 9 juta per hari.
"Indeks per harinya paling kecil Rp 1,5 juta, paling besar ada yang tembus Rp 9 juta. Rata-rata setiap minggu mencapai Rp 30 juta sampai Rp 35 juta," kata Kusworo di Markas Polres Jember, Jumat (2/11).
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Dalam melakukan praktik pungli, Kusworo menjelaskan, pelaku mematok sejumlah tarif kepada pengurus adminduk. Tarif tersebut, di antaranya mulai Rp 25 ribu untuk pengurusan Kartu Identitas Anak dan Rp 100.000 untuk pengurusan e-KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Akta Kelahiran.
"Dengan tarif tersebut, pemohon bisa mendapatkan dokumen secara kilat. Kalau misal ada warga yang mengurus KK dan KTP, maka biaya yang harus dikeluarkan Rp 200 ribu," ujar Kusworo.
Kusworo mengaku hingga saat ini polisi belum mengetahui jumlah pembagian hasil untuk masing-masing pelaku dari praktik pungli tersebut. "Untuk penyerahan uang hasil pungli kepada Kepala Dinas dilakukan secara tunai, tidak transfer. Untuk waktunya juga selalu berganti," kata Kusworo.
ADVERTISEMENT