Rektor Unair Sebut Vaksin Merah Putih Difungsikan sebagai Booster

Konten Media Partner
16 Oktober 2021 22:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unair Sebut Vaksin Merah Putih Difungsikan sebagai Booster
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Vaksin Merah Putih akan difungsikan sebagai booster, atau vaksin dosis ketiga, pada 2022 mendatang.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut seperti yang disampaikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada pengembang vaksin tersebut, yakni pihak Universitas Airlangga (Unair).
"Kemenkes sudah memberikan komitmen untuk bisa menggunakan ini (Vaksin Merah Putih) nantinya untuk proses vaksinasi atau mungkin untuk booster," kata Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih, Sabtu (16/10/2021).
Proses pemberiannya akan dibagi menjadi dua yakni secara gratis bagi kelompok masyarakat kurang mampu. Dan berbayar atau ada biaya bagi masyarakat kalangan mampu.
"Tahun 2022 akan ada skenario yang berkaitan dengan penyuntikan vaksin. Paling tidak ada sebagian masyarakat, khususnya masyarakat mampu yang harus menanggung sendiri vaksinasinya atau booster," katanya.
"Tetapi untuk masyarakat yang kurang mampu itu akan digratiskan oleh pemerintah dan itu komitmennya menggunakan vaksin dalam negeri atau Vaksin Merah Putih," imbuh Nasih.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Unair telah merampungkan uji praklinis tahap dua. Tim peneliti akan mengerikan laporannya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dievaluasi. Setelah evaluasi, pihaknya akan mendapatkan rekomendasi dan izin terkait pelaksanaan uji klinis vaksin.
Selanjutnya jika izin telah diberikan BPOM, maka uji klinis Vaksin Merah Putih tersebut rencananya akan dilakukan di RSU dr Soetomo, Surabaya.
"Kami sudah tanda tangan kontrak dengan RSU dr Soetomo untuk bisa menyiapkan seluruh kebutuhan yang dibutuhkan (saat uji klinis). Semua kami serahkan ke kawan-kawan di Soetomo, untuk rekrutmen relawan, pelaporan, dan lainnya," ucapnya.
Meski demikian, Nasih belum mengetahui waktu pasti pelaksanaan uji klinis tersebut.
"Insya Allah tidak sampai tahun depan," tandasnya.
ADVERTISEMENT