RSUD Jombang Sebut Merobek Jalan Lahir Berisiko pada Nyawa Ibu Bayi

Konten Media Partner
1 Agustus 2022 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RSUD Jombang Sebut Merobek Jalan Lahir Berisiko pada Nyawa Ibu Bayi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jombang - Anak pertama pasangan suami istri, Rohma Roudotul Janah (29) dan Yopi Widianto (26) warga Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Jombang, meninggal dunia saat proses melahirkan di RSUD Jombang.
ADVERTISEMENT
Bayi berjenis kelamin perempuan itu, meninggal dunia pada tanggal 28 Juli 2022, sekitar pukul 21.00 WIB. Bayi tersebut diberikan nama Cahaya Rembulan oleh kedua orang tuanya. Dimakamkan di TPU Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito.
Menurut keterangan Kabid Yanmed RSUD Jombang, dr Vidia Buana, bayi tersebut meninggal dunia pada saat proses bersalin di RSUD Jombang yang melibatkan tiga dokter, yakni dr Iwan, dr Joko, dr Subur yang merupakan ahli SpOg.
"Pada saat proses bersalin terjadi kemacetan tadi. Pada saat bahu mau keluar itu macetnya terjadi. Terjadi penyulit," ungkap Vidia pada saat pers rilis, Senin (1/8/2022).
Vidia mengaku terjadinya penyulit inilah yang mengakibatkan bayi terjepit pinggul, pada proses bersalin.
"Kepala lahir normal dan pada saat nyampe di bahu, ini gak bisa keluar, ya pada proses itu meninggal dan agak lama. Dan itu lebih dari 10 menit, bayinya meninggal. Karena bayi tidak bisa diselamatkan maka diputuskan menyelamatkan ibunya," paparnya.
ADVERTISEMENT
Vidia mengaku saat itu, bisa saja dipaksakan bayi untuk keluar dari vagina ibu Rohma. Namun dampak dari proses itu, akan fatal.
"Bisa saja dipaksakan tapi nanti ibunya risiko robek jalan lahir, dan terjadi pendarahan malah tidak terselamatkan dua-duanya," pungkasnya.