Semburkan Debu Vulkanik 200 Meter, Gunung Semeru Level Siaga

Konten Media Partner
3 Januari 2022 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Semburkan Debu Vulkanik 200 Meter, Gunung Semeru Level Siaga
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Surabaya - Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, kolom abu teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak gunung sekitar pukul 12.25 WIB, Senin (3/1/2022). Disusul awan panas guguran dengan intensitas tebal menuju ke arah tenggara.
ADVERTISEMENT
"Aktivitas gunung api setinggi kurang lebih 3.976 Mdpl itu terekam di seismogram, dengan amplitudo maksimal 25 milimeter dan durasi 1.260 detik," terang Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis.
Adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, kata Muhari, PVMBG mengeluarkan rekomendasi sesuai dengan level aktivitas III (Siaga). Seluruh masyarakat setempat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 Km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, PVMBG juga meminta agar tidak ada aktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar.
Diimbau juga kepada masyarakat agar mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tandas Muhari.
Diketahui sebelumnya, hujan deras yang terus mengguyur kawasan Kabupaten Lumajang mengakibatkan abu vulkanik yang masih mengendap pasca erupsi Gunung Semeru, tersapu air dan mengakibatkan banjir lahar dingin, Minggu sore (2/1/2022).
Dampak dari kejadian tersebut, satu jembatan yang menghubungkan Desa Gondoruso, Pasirian tertutup material vulkanik.
ADVERTISEMENT