Siswa SMAN 1 Gondanglegi Unjuk Rasa Layangkan 13 Tuntutan pada Sekolah

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
21 November 2018 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Siswa SMAN 1 Gondanglegi Unjuk Rasa Layangkan 13 Tuntutan pada Sekolah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
jatimnow.com- Sebelum aksi unjuk rasa siswa SMAN 1 Gondanglegi digelar, beberapa siswa mengaku sempat mendapatkan ancaman dan intervensi dari pihak sekolah.
ADVERTISEMENT
Seorang siswa bernama Faris Wildan, mengungkapkan mereka diancam pihak sekolah mulai dari hendak dilaporkan ke Polsek hingga dikeluarkan dari sekolah.
"Ada pengancaman juga kemarin. Itu pengancamannya kemarin mau dibawa ke Polsek, terus ada yang diancam di-blacklist dari pihak Jawa Timur untuk keberlanjutan sekolah kita ke perguruan tinggi atau mencari, itu ancaman yang diberikan," ujar Wildan, Rabu (21/11/2018).
Baca Juga:
Wildan, mewakili para siswa lainnya, melayangkan 13 tuntutan kepada pihak sekolah, yang salah satunya adalah adanya transparansi biaya bimbingan kelas XII.
"Awalnya, dijanjikan 6 mata pelajaran, namun realitanya siswa hanya mendapat 3 mata pelajaran dan bahkan sering diliburkan. Kayak kurang transparansi untuk biaya-biayanya," katanya.
ADVERTISEMENT
Para siswa juga mengancam akan melakukan aksi mogok belajar selama seminggu ke depan jika tuntutan mereka tidak diakomodir.
Sementara itu, Wakil Kepala (Waka) SMAN 1 Gondanglegi Bidang Kurikulum, Fadilah Zamzam, menduga bahwa aksi demo oleh siswa ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak puas atas kebijakan kepala sekolah.
“Saya curiga aksi ini ditunggangi oleh kelompok-kelompok di dalam SMAN Gondanglegi sendiri. Karena siswa demo kok mempermasalahkan pergantian waka. Itu kan bukan urusan siswa, tapi urusan kasek (kepala sekolah) dan dinas kan,” tegas Fadilah.
Fadilah menambahkan, pergantian 4 Wakil Kepala Sekolah diganti oleh kepala sekolah karena bermasalah. Dan itu wewenang kepala sekolah.
"Pergantian 4 waka ini karena bermasalah. Tidak ada perpecahan guru, yang membuat pecah, ya yang sudah diganti itu. Saya kira demo hari ini dari OSIS dan MPK perihal sumbangan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT