Surat Suara Pileg di Tulungagung Mulai Disortir, Ini Temuannya

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
18 Februari 2019 18:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas KPU Tulungagung menunjukkan temuan saat penyortiran dan pelipatan surat suara pileg
zoom-in-whitePerbesar
Petugas KPU Tulungagung menunjukkan temuan saat penyortiran dan pelipatan surat suara pileg
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tulungagung mulai menyortir dan melipat surat suara pemilihan legislatif (pileg) untuk calon legislatif (caleg) kabupaten dan provinsi.
ADVERTISEMENT
Dalam penyortiran dan pelipatan tersebut, ditemukan ratusan surat suara rusak. Surat suara yang rusak dan tak layak pakai itu kemudian dipisahkan dan akan dikembalikan ke percetakan untuk diganti dengan yang baru.
Ketua KPU Tulungagung, Suprihno menjelaskan, dari hasi penyortiran dan pelipatan surat suara sementara, ditemukan 199 surat suara untuk Caleg DPRD Kabupaten yang rusak. Kerusakan tersebut diduga terjadi saat proses pemotongan kertas di percetakan.
"Ada sedikit sobekan dan tumpahan minyak yang diduga terjadi saat kertas dipotong menggunakan mesin," ujarnya, Senin (18/2/2019).
Suprihno menambahkan, jumlah surat suara yang rusak ini diperkirakan masih bisa bertambah lagi. Hal itu dikarenakan proses penyortiran dan pelipatan surat suara untuk DPRD Kabupaten dan DPRD Provinsi Jawa Timur masih berlangsung. Sedangkan surat suara untuk Pilpres dan DPD RI masih belum datang.
ADVERTISEMENT
"Kita juga masih menunggu surat suara yang belum datang. Nantinya ketika proses penyortiran dan pelipatan surat suara sudah selesai semua, baru yang rusak akan kita kembalikan ke percetakan untuk diganti," jelasnya.
Proses penyortiran dan pelipatan surat suara ini ditargetkan selesai dalam waktu dua minggu. KPU Tulungagung telah mendatangkan tenaga pelipat profesional dari luar kota. Mereka sudah biasa melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara dalam pelaksanaan pemilu sebelumnya.
"Kita tidak mau ambil resiko dalam proses ini, untuk itu kami menggunakan tenaga profesional dari percetakan tersebut," pungkasnya.