Tak Dapat Restu Ibu Pindah ke Papua, Pemandu Pesawat Pilih Jadi Driver

JatimNow
Berani Realitas
Konten dari Pengguna
3 September 2019 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JatimNow tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mohamad Yuangga, mantan pemandu pesawat yang kini menjadi driver di perusahaan transportasi Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
Mohamad Yuangga, mantan pemandu pesawat yang kini menjadi driver di perusahaan transportasi Banyuwangi
ADVERTISEMENT
jatimnow.com - Lantaran tidak dapat restu ibu untuk pindah tugas ke Papua, seorang Helicopter Landing Officer (HLO) atau pemandu pesawat di Bandara Internasional Banyuwangi, akhirnya bekerja sebagai driver di sebuah perusahaan transportasi.
ADVERTISEMENT
Mantan pemandu pesawat itu bernama Mohamad Yuangga (24), asli Banyuwangi. Angga-sapaan akrabnya mengaku, dirinya menjadi seorang pemandu pesawat sejak pertengahan tahun 2016 hingga bulan Juni 2019. Dan kini, ia menjadi seorang driver lantaran tidak memperoleh restu dari ibunya, Sri Rayahu.
Pemuda kelahiran tahun 1995 itu merupakan putra daerah Dusun Kaligoro, Desa Sukomaju, Kecamatan Srono Banyuwangi.
"Setelah dua tahun bekerja sebagai HLO di Bandara Banyuwangi, rencananya saya mau di pindahkan ke Papua. Tapi karena ibu tidak merestui, saya milih melamar sebagai driver di PT Artha Berlian Blambangan," ungkap Angga, Selasa (3/9/2019).
Dulu, setelah mengenyam pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Srono, anak sulung dari 4 bersaudara itu melanjutkan studinya di PT Pradana Satya Jaya Jakarta selama 2 tahun 8 bulan.
ADVERTISEMENT
"Tugas HLO itu lebih kepada mempersiapkan penerbangan, mulai jadwal keberangkatan, pilot, manivest penumpang, bandara tujuan hingga perlengkapan keperluan penerbangan," paparnya.
Meski kecintaannya sebagai pemandu pesawat sudah tertanam, tapi Angga mengaku tetap enjoy dengan rutinitas barunya saat ini sebagai driver. Ia menjadi driver sejak bulan Juli 2019. Meski menjadi driver, ia mengaku tidak patah arang untuk melanjutkan perjalanan karirnya.
"Pertimbangannya, saya lebih memilih restu orangtua, karena restu orangtua adalah doa terbaik kita," tambah Angga.