Belanda Bentuk Satuan Kerja yang Hitung Risiko Keamanan Jaringan 5G

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
15 April 2019 21:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Huawei (Foto : Reuters)
Pemerintah Belanda hari Senin mengatakan telah membentuk satuan kerja khusus untuk menimbang potensi risiko keamanan saat mempersiapkan pembangunan jaringan telekomunikasi 5G.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini keluar setelah pada hari Jumat, PM Belanda Mark Rutte menyatakan bahwa pemerintahannya masih menjajaki opsi untuk 5G dan belum mempunyai opini terkait kemungkinan peran perusahaan China.
Amerika telah melobi Eropa untuk menutup pintunya terhadap Huawei dalam proyek-proyek 5G, dengan alasan peralatannya dapat digunakan untuk espionase pemerintah China.
Pandangan ini didukung oleh layanan keamanan Belanda, yang bulan ini menyarankan pemerintah untuk tidak menggunakan teknologi dari negara yang pemerintahnya aktif melakukan serangan siber kepada Belanda, di antaranya China dan Rusia.
Keputusan Belanda dapat dipengaruhi oleh konfirmasi pekan lalu yang muncul dari perusahaan ASML, pemain glboal mesin litografi semikonduktor, yang telah menjadi korban pencurian properti, yang disebut dilakukan oleh karyawan dari China.
ADVERTISEMENT
“Satuan kerja ini bertugas menganalisa celah dari jaringan 5G untuk disalahgunakan oleh penyedia teknologi dan aturan apa saja yang perlu untuk menanggulangi risiko tersebut,” terang Menteri Kehakiman Ferd Grapperhaus dalam suratnya kepada parlemen yang dikutip Reuters.
Rekomendasi satuan kerja ini diharapkan terbit pada akhir Mei.