Data App Health Apple Jadi Alat Bukti Pembunuhan di Jerman

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2018 1:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Data App Health Apple Jadi Alat Bukti Pembunuhan di Jerman
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
App Health Apple (Foto : Wearable)
Data kesehatan jadi bukti krusial dalam persidangan di Jerman, di mana seorang pengungsi dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan seperti diberitakan BBC (12/1).
ADVERTISEMENT
Health App milik Apple secara akurat merekam jumlah langkah dan selalu jadi aplikasi bawaan di iPhone 6S dan model selanjutnya.
Data yang ada mengesankan si tersangka menaiki tangga dapat berkorelasi dengan dirinya menyeret korban ke sungai dan memanjatnya kembali, terang polisi.
Tersangka, Hussein K akui bersalah namun menyangkal beberapa detil.
Mahasiswi kedokteran Maria Ladenburger dibunuh bulan Oktober 2016, sedangkan persidangan yang dilakukan di Freiburg dimulai September kemarin.
Ladenburger diperkosa dan ditenggelamkan ke sungai Dresiam.
Tersangka yang diidentifikasi dari rambut yang ditemukan di TKP, menolak berikan koden PIN ponselnya kepada polisi sehingga tim penyidik meminta bantuan perusahaan forensik siber di Munich yang jebol gawai bersangkutan.
Data aplikasi kesehatan di iPhone merekam aktivitas seperti berapa banyak langkah yang diayun, nutrisi, dan pola tidur serta beberapa angka lain misalnya detak jantung.
ADVERTISEMENT
Selain menetapkan lokasi pergerakan Hussein, ponsel tersebut juga mencatat periode aktivitas yang lebih berat, ditunjukkan oleh dua puncak yang oleh aplikasi dikenali sebagai ‘menaiki tangga.’
Seorang penyidik dengan perawakan sama seperti tersangka mendatangi lokasi di mana mayat ditemukan dan mereka ulang urutan kejadian sampai Hussein membuang mayat malang tersebut.
Data pergerakan dari penyidik tersebut tunjukkan jenis perilaku serupa ‘menaiki tangga’ di aplikasi.
“Untuk pertama kali, kami mengorelasikan kesehatan dengan data geografis,” kata pimpinan polisi Peter Egetemaier kepada pengadilan, yang diberitakan harian Jerman Die Welt.
Yang juga merumitkan persidangan adalah penentuan umur sebenarnya dari Hussein.
Pada awalnya dia mengaku berusia 17 tahun, namun ayahnya yang dicari sampai ke Iran menyangkal pengakuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Umur berperan penting dalam menentukan hukuman. Hukuman maksimum untuk pelaku di bawah 18 tahun adalah 10 tahun penjara, sedangkan untuk orang dewasa maka dapat dibui hingga 30 tahun.