DPR India Dituntut Tidak Hanya Panggil CEO Twitter

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
12 Februari 2019 22:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Facebook (Foto : Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Facebook (Foto : Reuters)
ADVERTISEMENT
Para aktivis India mengajukan petisi ke panel DPR India untuk memanggil pimpinan perusahaan teknologi Amerika seperti Facebook dan Google untuk menanyakan kepada mereka beragam hal seperti ketaatan pajak hingga privasi data.
ADVERTISEMENT
Petisi yang dikirimkan oleh kelompok yang sebelumnya menyeret WhatsApp ke pengadilan, dan seorang aktivis politik sayap kanan, disampaikan sehari setelah panel bersangkutan memanggil CEO Twitter Jack Dorsey untuk membahas cara melindungi hak-hak masyarakat di media sosial dan platform daring.
Perusahaan media sosial menjadi sorotan di India menjelang pemilu yang dilangsungkan paling lambat bulan Mei di mana PM petahana Narendra Modi ingin kembali menjadi pemenang. Beberapa perusahaan merombak kebijakannya untuk memangkas misinformasi sebelum pemilu.
Dalam surat kepada Anurag Thakur, kepala panel DPR bidang teknologi informasi, kelompok Centre For Accountability and Systemic Change (CASC) dan aktivis sayap kanan K.N. Govindacharya mengatakan pimpinan global Facebook, WhatsApp, Instagram bersama pimpinan Twitter dan Google semestinya dipanggil semua untuk membahas soal pajak dan yang lain.
ADVERTISEMENT
“Kami memanggil semuanya. Tapi kita perlu memulainya dari salah seorang,” kata Thakur ketika ditanya apakah panel pimpinannya akan memanggil bos perusahaan daring yang lain.
“Di masa lalu kami memanggil semuanya terkait netralitas internet. Untuk masalah perlindungan hak dan privasi masyarakat kami akan memanggil semua yang menaruh perhatian. Tentu saja, kami perlu memanggil pihak yang berwenang mengambil keputusan dan merupakan pemimpin organisasi.”