Facebook Larang Konten Dukungan Supremasi Kulit Putih

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
28 Maret 2019 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Facebook (Foto: Reuters)
Facebook hari Rabu melarang pujian, dukungan, dan representasi dari nasionalisme kulit putih dan separatisme kulit putih di platform media sosialnya, sebuah peralihan kebijakan setelah dikritik bertubi-tubi oleh pegiat HAM yang menganggapnya gagal mengonfrontasi ekstremisme.
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini mulai berlaku pekan depan di aplikasi Facebook maupun Instagram, tulis Facebook di blognya.
Facebook, Twitter, dan YouTube banyak menerima tekanan untuk menghapus konten supremasi kulit putih dan neo-Nazi di platformnya, selain berita bohong dan kiriman-kiriman sesat lainnya.
Sebagai respon, Facebook kemudian memperkuat tim pemonitoran kontennya dan menghapus laman yang digunakan untuk mempromosikan dan mengorganisir unjuk rasa oleh kelompok supremasi kulit putih.
Namun penggunaan media sosial oleh kelompok tersebut kembali menjadi sorotan bulan ini setelah seorang terduga nasionalis kulit putih membunuh 50 orang di dua mesjid di Selandia Baru dan menyiarkan aksinya secara langsung lewat Facebook.
Facebook telah lama melarang supremasi kulit putih lewat aturan tentang konten ‘kebencian’, namun sebelumnya tidak menganggap nasionalis putih atau konten separatis sebagai bernada rasis.
ADVERTISEMENT
Media Motherboard yang pertama kali memberitakan perubahan kebijakan ini hari Rabu, mengungkap bahwa Facebook mempertahankan pembedaan ini tahun lalu setelah menginvestigasi kebijakan moderasi kontennya.
Kelompok pegiat HAM mengatakan tidak ada pengecualian antara ideologi yang ada.
Dalam pernyataannya, Facebook mengatakan awalnya telah waspada terhadap pelanggaran dari konsep lebih luas berupa nasionalisme dan separatisme, yang mereka katakan ‘bagian penting dari identitas masyarakat’.
“Namun dalam tiga bulan terakhir komunikasi kami dengan akademisi yang ahli di bidang hubungan ras dari berbagai negara dan anggota masyarakat telah mengonfirmasi bahwa nasionalisme putih dan separatisme tidak dapat terpisah dari supremasi kulit putih dan kelompok kebencian terorganisir,” urai Facebook.
“Untuk ke depannya, meskipun orang-orang masih dapat mendemonstrasikan kebanggaannya untuk warisan etnisnya, kami taka akan menoleransi pujian atau dukungan untuk nasionalisme putih dan separatisme.”
ADVERTISEMENT