Facebook Temukan 2,1 Juta Konten Perisakan di Platformnya

Jejak Tekno
Merekam jejak-jejak teknologi yang semakin sulit dilepaskan dari aspek kehidupan manusia dan lingkungannya.
Konten dari Pengguna
16 November 2018 8:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Jejak Tekno tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Facebook Temukan 2,1 Juta Konten Perisakan di Platformnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Facebook (Foto : Reuters)
Mark Zuckerberg hari Kamis waktu setempat mengatakan perusahaannya akan membuat lembaga independen untuk meninjau pengajuan banding oleh pengguna atas penghapusan konten, dengan alasan Facebook tidak semestinya mengambil banyak keputusan penting tentang kebebasan berekspresi dan keamanan.
ADVERTISEMENT
Detil tentang lembaga ini masih terus berkembang, namun tujuan dibuatnya adalah meningkatkan akuntabilitas dari penghapusan dan memastikan alasannya bukan didorong oleh alasan komersil, demikian dikatakan Zuckerberg saat konferensi pers.
Pengumumannya merupakan bagian dari pembaharuan terkait Laporan Transparansi Facebook, yang menguak bagaimana perusahaan menghadapi konten tidak layak, permintaan untuk data pengguna oleh pemerintah serta klaim terhadap pengguna yang melanggar hak properti intelektual.
Facebook dua tahun terakhir mendapat banyak kecaman karena lambannya mereka merespon isu terkait konten bermasalah.
Badan intelijen Amerika menemukan bahwa agen Rusia menyebarkan propaganda lewat Facebook saat berlangsungnya pilpres 2016.
Negara lain dan tim investigator HAM memperingatkan Facebook tentang kelambanan mereka menghapus konten ekstrem, yang telah cukup ditingkatkan kinerjanya oleh Facebook.
ADVERTISEMENT
Facebook terus mengeluarkan data tentang praktik moderasi kontennya untuk menyikapi kritikan yang datang.
“Kami berada pada posisi yang lebih kuat dibanding tahun 2016,” kata Zuckerberg yang dikutip Reuters.
“Kami juga telah membuat kemajuan secara lebih luas dalam hal menghapus konten membahayakan di platform kami,” tambahnya.
Facebook juga berencana meningkatkan transparansi tentang perubahan kebijakan dalam beberapa pekan mendatang.
Aktivis kebebasan berpendapat pada hari Selasa meminta Facebook turut mengeluarkan data pengajuan banding.
Untuk pertama kalinya Facebook pada hari Kamis mengungkap data tentang konten perisakan dan pelecehan, mengatakan telah mengidentifikasi 2,1 juta kiriman jenis demikian di platformnya antara bulan April hingga September, dengan 15 persennya diidentifikasi sebelum muncul protes.